TEGANGAN PADA TANAH DASAR PERKERASAN DI LAPANGAN PENUMPUKAN PETI KEMAS PELABUHAN TRISAKTI BANJARMASIN

Authors

  • Tilaka Wasanta
  • Prayoga Luthfil Hadi

DOI:

https://doi.org/10.26593/jh.v4i2.3025.%25p

Abstract

Abstract

 

This study discusses the analysis of flexible pavement structures in container stacking fields. The case study of this paper is in Trisakti Port in Banjarmasin. Modelling of the pavement structure was analyzed using ELSYM5 software. The results of pavement structure modelling are also made in the form of stress bulb diagrams to illustrate vertical stress distribution in each pavement layers. From the results of pavement modelling, it appears that the further horizontal distance (either in the X-axis or Y-axis direction) from the center of load, the smaller vertical stress occurs. Likewise on the Z-axis, the deeper a point from surface layer, the smaller vertical stress there is. From the results of the analysis using ELSYM5 software, the minimum subgrade load capacity must be able to withstand 60.37 kN/m2 for 8 inches base layer and 39.31 kN/m2 for 18 inches base layer. Based on results of the analysis with 6 data sets used in this study, it can be seen that thicker base layer in pavement structure would yield lower vertical stress that occurs in the top of subgrade.

 

Keywords: pavement structure, flexible pavement, stress bulb, subgrade, stress distribution

 

 

Abstrak

 

Penelitian ini membahas analisis struktur perkerasan lentur di lapangan penumpukan peti kemas. Studi kasus yang digunakan pada penelitian ini adalah Pelabuhan Trisakti di Banjarmasin. Pemodelan struktur perkerasan dianalisis dengan menggunakan perangkat lunak ELSYM5. Hasil analisis pemodelan struktur perkerasan juga dibuat dalam bentuk diagram stress bulb untuk menggambarkan distribusi tegangan vertikal yang terjadi pada berbagai kedalaman di setiap lapisan struktur perkerasan. Dari hasil analisis pemodelan struktur perkerasan, terlihat bahwa semakin jauh jarak horizontal (baik di arah sumbu-X maupun sumbu-Y) dari pusat beban, semakin kecil tegangan yang terjadi. Begitu juga pada sumbu-Z, semakin jauh kedalaman lapis perkerasan dari pusat beban, semakin kecil tegangan yang terjadi. Dari hasil analisis menggunakan perangkat lunak ELSYM5, didapat bahwa tanah dasar harus dapat menahan tegangan minimum sebesar 60,37 kN/m2 untuk lapisan base setebal 8 inci dan sebesar 39,31 kN/m2 untuk lapisan base setebal 18 inci. Berdasarkan hasil analisis dengan 6 datasets yang digunakan pada penelitian ini, dapat dilihat bahwa semakin tebal lapisan fondasi pada struktur perkerasan yang digunakan, semakin kecil tegangan yang terjadi pada tanah dasar.

 

Kata-kata kunci: struktur perkerasan,  perkerasan lentur, stress bulb, tanah dasar, distribusi tegagan

Downloads

Issue

Section

Articles