ANALISIS DAMPAK IMPLEMENTASI REDUCED VERTICAL SEPARATION MINIMUM (RVSM) DI INDONESIA TERHADAP DISTRIBUSI LALU LINTAS UDARA DAN PENGHEMATAN BAHAN BAKAR PESAWAT

Authors

  • Eman Suratman
  • Sigit Priyanto

DOI:

https://doi.org/10.26593/jtrans.v4i1.1767.%25p

Abstract

Abstrak

 

Reduced Vertical Separation Minimum (RVSM) merupakan rekomendasi dari ICAO, organisasi penerbangan sipil dunia, untuk mengatasi kepadatan lalu lintas udara secara global dengan meningkatkan kapasitas ruang udara melalui pengurangan jarak pisah vertikal antar pesawat dari 2.000 kaki menjadi 1.000 kaki pada ketinggian 29.000–41.000 kaki (FL290-FL410). Indonesia mengimplementasikan prosedur ini secara bertahap dan bersifat exclusive, sehingga pesawat yang non RVSM tidak diperkenankan untuk terbang pada ruang udara RVSM. Salah satu manfaat dari penerapan prosedur ini adalah penghematan bahan bakar pesawat terbang karena lebih memungkinkan untuk terbang pada ketinggian yang optimum (economic flight level). Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis dampak penerapan RVSM terhadap distribusi lalu lintas udara dan penghematan bahan bakar pesawat.    Penelitian ini dilakukan pada rute penerbangan W-45 dan W-32 dari Air Traffic Services (ATS) Route Indonesia dan di PT. Garuda Indonesia pada tipe pesawat Boeing 737-400. Data-data sekunder yang ada dianalisis dengan metode statistika melalui program aplikasi SPSS for Windows untuk melihat perubahan distribusi lalu lintas udara dan mengetahui penghematan bahan bakar pesawat sesudah implementasi RVSM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi RVSM berdampak terhadap perubahan kondisi distribusi lalu lintas udara. Peningkatan proporsi penggunaan ketinggian terjadi pada FL310, FL350 dan FL390, sedangkan pada flight level lainnya mengalami penurunan dengan rata-rata penurunan sebesar 3,14%. FL290 merupakan ketinggian terbang yang paling banyak digunakan oleh pesawat non RVSM dengan proporsi penggunaan sebesar 24,46%, FL330 paling banyak digunakan oleh pesawat RVSM yang terbang pada rute jarak dekat dan menengah dengan proporsi sebesar 28,88%. Rata-rata penghematan bahan bakar pesawat sesudah implementasi RVSM untuk penerbangan jarak dekat (Jakarta-Surabaya) adalah sebesar 0,8% atau sebanyak 25,37 kg (senilai Rp215.607,00) untuk setiap penerbangan dan sebesar 1,1% atau sebanyak 64,5 kg (senilai Rp548.217,00) untuk setiap penerbangan jarak menengah (Jakarta-Makassar).

Kata-kata kunci: reduced vertical, distribusi lalu lintas udara, penghematan bahan bakar.

Downloads

Issue

Section

Articles