MODEL PENERIMAAN PENGGUNA KENDARAAN PRIBADI TERHADAP KEBIJAKAN MANAJEMEN PERMINTAAN TRANSPORTASI: STUDI KASUS PADA BEBERAPA IBU KOTA NEGARA ASEAN

Authors

  • Berlian Kushari

DOI:

https://doi.org/10.26593/jtrans.v5i2.1787.%25p

Abstract

Abstrak

 

Pada studi ini diteliti faktor-faktor yang mempengaruhi pengguna kendaraan pribadi untuk mendukung ataupun menolak diberlakukannya beberapai program kebijakan Manajemen Permintaan Transportasi (Transportation Demand Management Programs). Dengan teknik Structural Equation Modeling (SEM), model penerimaan (acceptability model) diestimasi berdasarkan sampel yang diperoleh dari Jakarta, Kuala Lumpur, Manila, dan Bangkok (dengan ukuran sampel N = 691). Berbagai indeks ukuran kepatutan (fit measure indices) SEM menunjukkan bahwa struktur model dapat diterima untuk menjelaskan hubungan antar variabel-variabel laten maupun terukur yang digunakan. Interpretasi atas struktur model memberikan kesimpulan bahwa ‘pengetahuan subyektif’, ‘tingkat efektivitas subyektif dalam mengurangi kemacetan’, ‘akibat yang diduga akan menimpa diri’, dan ‘tekanan sosial untuk mendukung program yang diusulkan’ merupakan faktor-faktor yang secara langsung mempengaruhi tingkat penerimaan pengguna kendaraan pribadi terhadap program Manajemen Permintaan Transportasi. Struktur model juga mengindikasikan peran penting ‘tekanan sosial’ dalam mempengaruhi ‘tingkat efektivitas subyektif’, ‘akibat yang diduga akan menimpa diri’, dan ‘kesediaan untuk mengurangi berkendaraan dan menggunakan moda alternatif’. Selain itu, struktur model juga mendeteksi pengaruh ‘tingkat ketergantungan pada kendaraan pribadi’ terhadap kemungkinan seseorang merasa dirugikan oleh pemberlakuan kebijakan. Model juga mendeteksi bahwa tingkat ketergantungan pada mobil pribadi terbentuk dari faktor kebiasaan seseorang dalam menggunakan mobil dan tingkat pendapatan seseorang.

 

Kata-kata kunci: model penerimaan, Manajemen Permintaan Transportasi (TDM), Structural Equation Modeling

Downloads

Issue

Section

Articles