A NEW MODERNITY: Living and Believing in an Unstable World

Main Article Content

Robert J. Schreiter

Abstract

Dalam situasi tak stabil saat ini konsep postmodernitas dan multikulturalisme tak lagi banyak berguna. Pluralitas dan fragmentasi hanya menarik saat kondisi sosial stabil dan aman, saat keragaman kultural tampil sebagai aneka pilihan. Yang dibutuhkan kini adalah rasa keutuhan baru. Namun berbagai jalur pencarian keutuhan saat ini macam fundamentalisme, romantisisme, universalisme dan "splitting" ternyata juga tak cukup realistis menghadapi kompleksitas tuntutan jaman.
Artikel ini mengusulkan konsep "modernitas baru", yang mengandung prinsip reflektivitas, kesadaran atas kaburnya batas-batas, kemampuan menerima hibriditas, dan orientasi kosmopolitan. Berdasarkan itu diusulkanlah konsep kekatolikan baru, yakni kekatolikan yang kosmopolitan dan tidak etnosentris; mengandung keutuhan iman yang
menampilkan kepenuhan kemanusiaan dan mempromosikan rekonsiliasi; serta mampu menciptakan masyarakat komunikasi yang mengelola kompleksitas dunia manusia secara lebih konstruktif.

Article Details

Section
Articles