PENGARUH RASIO MASSA DAUN SUJI / PELARUT, TEMPERATUR DAN JENIS PELARUT PADA EKSTRAKSI KLOROFIL DAUN SUJI SECARA BATCH DENGAN PENGONTAKAN DISPERSI

Authors

  • Susiana Prasetyo S Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Parahyangan
  • Henny Sunjaya Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Parahyangan
  • Yohanes Yanuar Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Parahyangan

Abstract

Baru-baru ini penggunaan zat warna alami tergusur seiring maraknya zat warna
sintetis yang relatif lebih mudah diperoleh dengan beragam pilihan warna. Namun
tidak dapat dipungkiri bahwa penggunaan zat warna sintetis secara berlebihan dan
dalam jangka waktu yang panjang dapat bersifat karsinogenik dan bahkan
mutagenik. Oleh karena itu penelitian yang berfokus pada pengembangan dan
penggalakan kembali penggunaan zat warna alami sangat potensial untuk
dikembangkan. Daun suji merupakan salah satu sumber terbesar zat warna alami
hijau yang telah lama dikenal masyarakat. Zat warna hijau daun suji merupakan
senyawa klorofil yang jugabermanfaat sebagai zat antioksidan, antiseptik, agen
detoks, dan penyerap kolesterol. Kandungan klorofil daun suji lebih besar bila
dibandingkan dengan daun jenis lain seperti daun katuk, poh-pohan, kangkung,
bayam,caisin, dan daun ilir, sekitar 1% berat basis kering bermiripan dengan
kandungan di daun singkong yang tercatat sebagai sumber klorofil terbesar.
Penelitian ini difokuskan pada isolasi klorofil daun suji menggunakan metode
pemisahan non destruktif. Metode yang dipilih adalah ekstraksi padat cair secara
batch dengan pengontakan secara dispersi menggunakan pelarut yang relatif aman
untuk pangan, meliputi alkhohol, etanol dan air. Hasil isolasi yang didapat
diharapkan memiliki intensitas warna yang baik, tidak terdegradasi dan memiliki
kestabilan yang baik terhadap lemak, panas, cahaya, pH, dll. sehingga dapat
diaplikasikan secara meluas pada bidang pangan, farmasi maupun bidang lainnya.
Penelitian ini akan sangat bermanfaat untuk meningkatkan nilai tambah daun suji
sebagai salah satu tanaman yang tumbuh baik dan tersebar di seluruh wilayah
Indonesia yang berorientasi pada kebutuhan pasar yang semakin cenderung
tertarik pada bahan – bahan alami, terutama terkait dengan kesehatan dan
keamaanan pangan.
Kondisi ekstraksi yang diamati pada penelitian ini yaitu rasio massa daun
suji/pelarut aseton 80 % (1:5 - 1:20) dan temperatur ekstraksi (28 – 50 oC)
menggunakan rancangan percobaan pentagonal design response surface untuk
vi
optimasi kondisi ekstraksinya. Respon yang diamati berupa yield klorofil, kadar
produk klorofil, dan nilai kLa ekstraksi, di mana analisis penentuan yield, kadar
klorofil, dan nilai kLa didasarkan pada metode spektrofotometri pada panjang
gelombang 663 nm. Kondisi optimum ekstraksi klorofil daun suji diperoleh pada
temperatur 36,2oC dengan rasio pelarut/daun suji sebesar 1:17.1 menggunakan
pelarut aseton teknis 80% dengan yield sebesar 90,78% dan kadar (kemurnian)
klorofil sebesar 60,03% .

Downloads

Issue

Section

Articles