REKONSTRUKSI MUSHOLLA BAMBU BAGI KOMUNITAS P4S TANI MANDIRI DESA CIBODAS, KAB. BANDUNG

Authors

  • Anastasia Maurina Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan, Bandung
  • Budianastas Budianastas Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan, Bandung
  • Irma Soebagio Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan, Bandung
  • Yenny Gunawan Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan, Bandung
  • Franseno franseno Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan, Bandung
  • Bobby Henatta Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan, Bandung

Abstract

Pada tahun 2014, melalui program pengabdian masyarakat, Program Studi merancang dan membangun sebuah musholla bambu yang berada di Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan
Swadaya (P4S) Tani Mandiri di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung. Dampak pembangunan musholla ini terhadap masyarakat sangatlah positif, musholla tersebut bukan hanya dipakai oleh masyarakat petani dibawah P4S Tani Mandiri saja, namun digunakan
oleh masyarakat sekitar.
Pada awal tahun 2015 terjadi masalah dengan bangunan musholla bambu tersebut, yaitu terserang oleh kutu bubuk. Kutu bubuk merupakan permasalahan umum yang terjadi pada
bangunan bambu. Permasalahan kutu bubuk ini disebabkan karena proses pengawetan dan juga bahan pengawetnya yang tidak tepat guna . Observasi dilakukan oleh tim pengabdi untuk
melihat dampak buruk dan solusi yang harus diambil sebagai bentuk pertanggungjawaban kami. Kutu bubuk telah menyerang bambu yang menjadi struktur utama bangunan ini dan menyebabkan deformasi. Sehingga tim pengabdi memutuskan untuk melakukan rekonstruksi musholla ini.
Dalam proses rekonstruksi ini, tim pengabdi memastikan proses preservasi material bambu dengan tepat, yaitu pemilihan material bambu yang tepat untuk material konstruksi, pengawetan bambu yang lebih tepat guna, pengeringan bambu dengan baik, perbaikan proses konstruksi elemen strukturalnya. Pelaksanaan kegiatan rekonstruksi ini terbagi atas 8 tahap,
yaitu : tahap persiapan material bambu , tahap pengawetan (perendaman), tahap pengeringan , tahap perangkaian elemen struktur , tahap pembongkaran, tahap rekonstruksi elemen
struktural, tahap rekonstruksi atap dan fasade serta tahap perawatan
Dampak positif dari kegiatan pengabdian ini terhadap mitra selain ketersediaan sarana yang diperlukan mitra, yaitu up-dating ilmu pengetahuan dan teknologi mengenai pengawetan, penggunaan bilah bambu sebagai material struktur dengan bentuk kekinian serta perawatan. Sedangkan dampak positif bagi akademisi adalah peningkatan atensi komunitas akademik terhadap kelompok masyarakat kecil serta peningkatan kegiatan pengembangan ilmu, teknologi
dan seni di program studi. Selain itu, dampak bagi mahasiswa arsitektur adalah pengembangan
softskills dan hardskills.

Kata kunci : rekonstruksi, bambu, pengabdian masyarakat

Downloads

Published

2016-02-04

Issue

Section

Articles