ISOLASI DAN KARAKTERISASI SILIKA DARI SEKAM PADI

Authors

  • Andy Chandra Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Parahyangan
  • YIP Arry Miryanti Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Parahyangan
  • Livia Budyanto Widjaja Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Parahyangan
  • Andika Pramudita Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Parahyangan

Abstract

Indonesia sebagai negara penghasil padi terbesar ketiga didunia menghasilkan limbah
agrikultural yang melimpah. Sekitar 20% dari limbah agrikultural yang diperoleh pada proses
penggilingan padi merupakan sekam padi yang potensinya belum dimanfaatkan secara
maksimal. Sekam padi memiliki kandungan silika yang cukup besar yaitu sekitar 16-18%.
Oleh sebab itu sekam padi dapat dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif sumber bio-silika
yang dapat dimanfaatkan dalam industri kaca, semen, adsorben, dan bahan keramik.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengisolasi silika dari sekam padi dengan melakukan
perlakuan awal menggunakan larutan asam dan diikuti dengan perlakuan thermal. Kemudian
dikaji lebih lanjut pengaruh perlakuan asam terhadap kemurnian dan karakteristik silika serta
pengaruh kondisi perlakuan thermal terhadap karakteristik silika yang dihasilkan.
Metode penelitian dibagi atas dua tahap yaitu tahap penyiapan sampel dan tahap
penelitian utama. Pada tahap penyiapan sampel, sekam padi dicuci, dikeringkan dan
kemudian dilakukan penentuan kadar abu serta silika. Sedangkan pada tahap penelitian
utama, proses isolasi silika diawali dengan perlakuan awal menggunakan asam klorida atau
asam sitrat untuk penghilangan senyawa pengotor inorganik yang dilanjutkan dengan proses
thermal untuk penghilangan senyawa organik. Pembakaran dilakukan pada temperatur 350oC,
550oC, dan 750oC selama 1, 5, dan 10 jam. Silika yang dihasilkan kemudian dianalisis
morfologinya dengan Scanning Electron Microscopy (SEM), komposisi dan strukturnya
dengan Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR) dan X-ray Diffraction (XRD), serta
luas permukaan spesifiknya dengan Brunauer, Emmett, Teller –Surface Area Analyzer (BETSAA).
Yield abu dan silika yang diperoleh dari sekam padi pada penelitian ini berturut-turut
~22% dan ~19%. Berdasarkan hasil SEM, silika paling banyak terdapat pada bagian
epidermis luar sekam padi selain trikoma (rambut-rambut halus). Perlakuan awal dengan
asam klorida dan asam sitrat mampu mempertahankan struktur silika amorf walaupun dibakar
pada temperatur 750oC serta silika murni berdasarkan uji XRD dan FTIR. Perlakuan awal
dengan asam klorida dan asam sitrat dapat membantu melarutkan ion-ion pengotor dalam
sekam padi sehingga dapat membantu meningkatkan luas permukaan spesifik abu sekam
padi. Silika yang dihasilkan berwarna putih yang menunjukkan tingkat kemurnian yang
cukup tinggi serta memiliki luas permukaan spesifik ~250-300 m2/g, sehingga memiliki
potensi yang menjanjikan untuk dapat digunakan sebagai penyangga katalis atau adsorben.

Downloads

Issue

Section

Articles