PENGEMBANGAN MODEL PERSEDIAAN YANG DIKELOLA PEMASOK (VENDORS MANAGED INVENTORY)

Authors

  • Carles Sitompul Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Univesitas Katolik Parahyangan
  • Alfian Alfian Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Univesitas Katolik Parahyangan

Abstract

Sistem rantai pasok adalah suatu sistem yang bertujuan memenuhi
permintaan/kebutuhan dari setiap pihak yang terlibat di dalamnya. Sistem rantai
pasok memegang peranan penting dalam menentukan performansi suatu
industri. Tantangan hari ini adalah terciptanya sinergi dalam suatu sistem rantai
pasok. Untuk mewujudkan hal ini, industri-industri / perusahaan-perusahaan
berusaha meningkatkan efisiensi biaya serta efektivitas pemenuhan permintaan
dalam suatu sistem rantai pasok yang diterapkannya. Terdapat beberapa sistem
rantai pasok yang diterapkan saat ini. Dua di antaranya adalah sistem tradisional
dan sistem Vendor Managed Inventory (VMI). Pada sistem rantai pasok
tradisional, setiap pihak yang terlibat baik pemasok ataupun penjual (retailer)
mengembangkan solusi optimal masing-masing dengan mempertimbangkan
berbagai faktor, antara lain biaya pemesanan dan biaya simpan. Model
Economic Order Quantity (EOQ) adalah salah satu model yang dapat diterapkan
pada sistem tradisional untuk mendapatkan solusi optimal dengan
mempertimbangkan biaya pemesanan dan biaya simpan.
Dalam penelitian ini dikembangkan suatu model optimalisasi untuk sistem
rantai pasok kedua, yaitu sistem VMI. Pada sistem rantai pasok ini, solusi optimal
tidak ditentukan oleh masing-masing pihak dalam rantai pasok tetapi hanya oleh
satu pihak, yaitu pemasok. Lingkup permasalahan rantai pasok yang dibahas
dalam penelitian ini adalah rantai pasok VMI dengan 1 pemasok dan banyak
retailer. Pada sistem ini pemasok harus menentukan jumlah barang yang akan
dikirim ke retailer tertentu dan seberapa sering pengiriman terjadi dalam suatu
periode. Variabel keputusan lainnya yang harus ditentukan pemasok adalah
jumlah barang yang harus dipesan ke pihak ketiga untuk memenuhi tingkat
persediaan sehingga dapat memenuhi kebutuhan pengiriman. Hal-hal ini perlu
dioptimalisasi sehingga dapat memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan
sistem tradisional. Pengembangan model optimalisasi sistem rantai pasok VMI
dilakukan dengan menerapkan konsep dynamic programming dan game theory.
Model konseptual yang telah terbentuk diterjemahkan ke dalam bahasa
pemrograman AMPL sehingga dihasilkan sebuah perangkat lunak yang dapat
digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dengan karakteristik yang sama.

Downloads

Issue

Section

Articles