DESTILASI UAP MINYAK ATSIRI DARI KULIT DAN DAUN KAYU MANIS (Cinnamomum burmanii)

Authors

  • Maria Inggrid H. Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Katolik Parahyangan
  • Harjoto Djojosubroto Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Katolik Parahyangan

Abstract

Potensi pemanfaatan minyak kayu manis masih terus berkembang seiring dengan
perkembangan industri makanan dan obat-obatan. Di lain pihak mutu dan perolehan
minyak kayu manis hasil produksi Indonesia masih perlu ditingkatkan agar mampu
bersaing di pasar global. Pada penelitian ini dipelajari pengaruh jumlah dan ukuran
partikel, serta laju destilasi terhadap perolehan dan mutu minyak kayu manis. Di
samping itu dibandingkan juga mutu dan perolehan minyak kayu manis hasil
destilasi uap-air dan hidrodestilasi kulit dan daun kayu manis. Hasil percobaan
menunjukkan bahwa, untuk massa dan ukuran bahan yang sama, perolehan minyak
kayu manis hasil destilasi uap-air pada laju destilasi 1,4 L/jam lebih tinggi daripada
perolehan hasil destilasi pada laju destilasi 2 L/jam. Perolehan hasil destilasi uap-air
makin rendah dengan kenaikan massa bahan 0,5 kg hingga 2 kg disebabkan oleh
adanya efek channeling. Efek channeling tidak terjadi pada hidrodestilasi. Kadar
sinamaldehid dalam minyak atsiri hasil destilasi uap-air kulit kayu manis memenuhi
syarat mutu Standar Nasional Indonesia, yaitu di atas 50%. Dengan hidrodestilasi
pada laju 2 L/jam, perolehan minyak kayu manis dari daun tanaman kayu manis
lebih tinggi daripada kulit kayu manis.

Downloads

Issue

Section

Articles