PERANCANGAN DAN UJI COBA ALAT EVAPORATOR NIRA AREN

Authors

  • Jenny Novianti M. Soetedjo JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN BANDUNG
  • Ign Suharto JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN BANDUNG

Abstract

Gula aren adalah salah satu jenis produk pangan yang telah dikenal sebagai bahan
pelengkap pada berbagai produk pangan dan bahan campuran pada obat tradisional
atau healthy sugar. Gula aren merupakan produk hasil evaporasi nira aren yang
diperoleh dari penyadapan bunga dari pohon aren yang banyak tumbuh di Indonesia.
Sayangnya potensi yang besar dari gula aren ini terbentur oleh kendala kualitas yang
berada di bawah standar mutu dan berujung penolakan dari industri terhadap gula
aren lokal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang dan menguji coba alat
evaporator silinder horizontal dan mempelajari pengaruh faktor kecepatan
pengadukan dan bahan pengawet natrium bisulfit terhadap kualitas gula aren yang
dihasilkan. Manfaat penelitian adalah untuk meningkatkan kualitas gula aren yang
dihasilkan sehingga memenuhi standar mutu nasional atau SNI.
Metode penelitian ini terbagi menjadi 4 tahap yaitu tahap perancangan, tahap
konstruksi alat, tahap instalasi alat dan tahap uji coba terhadap hasil konstruksi alat
yang telah dibuat. Pada tahap perancangan dilakukan pemilihan tipe dan perhitungan
kapasitas dari komponen-komponen alat, seperti jenis dan ukuran tabung evaporator,
pengaduk, motor penggerak; serta perkiraan kebutuhan energi teoritis. Pada tahap
konstruksi dan instalasi alat dilakukan pembuatan, pemasangan komponen serta
perbaikan bentuk dan ukuran sehingga alat dapat berjalan baik pada kondisi kosong
dan dengan penambahan air. Sedangkan pada tahap uji coba, alat diisi dengan nira
aren, lalu dilakukan pengamatan terhadap efisiensi alat serta pengaruh kecepatan
pengadukan dan penambahan pengawet pada kualitas gula aren yang dihasilkan.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah efisiensi aktual alat bervariasi dan masih
rendah yaitu 52,96 – 82,47%; penambahan pengawet natrium bisulfit sebesar 10 ppm
mengakibatkan proses evaporasi berjalan lebih cepat dibandingkan tanpa bahan
pengawet; dan pengambahan pengawet tersebut tidak memberikan perbedaan rasa
dan aroma yang nyata terhadap gula aren yang dihasilkan. Saran yang dapat
diberikan untuk alat evaporator adalah perlunya penggantian tipe pembakar yang
digunakan, penambahan insulasi di sekitar tabung evaporator, dan penambahan
termocouple dan gas flow rate controller untuk meningkatkan efisiensi alat.
Sedangkan saran untuk variabel yang diamati pada saat uji coba alat adalah perlunya
dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh penambahan pengawet terhadap
laju evaporasi dan shelflife dari gula aren yang dihasilkan.

Downloads

Issue

Section

Articles