OPTIMASI PROSES PEMURNIAN GARAM DENGAN METODE HIDROEKSTRAKSI BATCH

Authors

  • Arry Miryanti Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Parahyangan, Bandung
  • Angela Martina Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Parahyangan, Bandung
  • Jury Retti B. Witono Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Parahyangan, Bandung
  • Putri Lintang Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Parahyangan, Bandung

Abstract

INTISARI
Garam industri merupakan salah satu komoditi besar di dunia, kebutuhan garam industri di dunia sekitar 155 juta ton pertahun sedangkan kebutuhan garam industri di Indonesia sekitar 1,92 juta ton pertahun. Kualitas garam yang dihasilkan oleh petani garam di Indonesia masih belum dapat memenuhi SNI garam industri sehingga Indonesia masih 100% mengimpor, padahal Indonesia mempunyai potensi besar menjadi produsen garam industri karena memiliki garis pantai yang panjang. Proses pemurnian garam ini dapat dilakukan menggunakan metode hidroekstraksi batch yang sederhana, hemat energi dan dapat menghasilkan garam dengan kemurnian tinggi.
Target khusus dari penelitian ini adalah (1) memanfaatkan potensi lokal garam rakyat untuk diproses lebih lanjut menjadi garam industri yang selama ini masih mengandalkan impor; (2) mengkaji parameter-parameter yang berpengaruh dalam proses hidroekstraksi batch seperti rasio umpan terhadap pelarut (Feed:Solven) dan ukuran partikel; (3) mengoptimasi proses pemurnian garam rakyat menggunakan metode hidroekstraksi secara batch.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pemurnian garam rakyat K3 dengan proses hidroekstraksi batch dimana larutan garam jenuh dan padatan garam rakyat dikontakkan dalam tangki berpengaduk dengan kecepatan pengadukan 50 rpm. Optimasi kondisi hidroekstraksi batch dilakukan dengan disain rancangan Central Composite Design (CCD) dua faktor yaitu dengan variasi F:S sebesar (1:33,8; 1:40; 1:55; 1:70; 1:76,2) g/mL dan variasi ukuran partikel sebesar (-2,5+5 mesh; -5+10 mesh; -10+20 mesh; -20+30 mesh; -25+35 mesh). Garam hasil hidroekstraksi dianalisis kadar NaCl, Ca2+ dan Mg2+. Analisis kadar NaCl menggunakan AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer) dan kadar Ca2+, Mg2+ menggunakan titrasi kompleksometri mengacu pada ASTM E534-98.
Pada penelitian ini, dihasilkan kadar NaCl paling tinggi 98,38% dan penurunan kadar Ca2+ dan Mg2+ terbesar masing-masing bernilai 73,17% dan 95,56%. Kondisi optimum proses hidroekstraksi batch diperoleh pada variasi rasio F:S = 1:67,8 g/mL dan ukuran partikel -20+30 mesh. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa semakin besar jumlah pelarut terhadap umpan dan semakin kecil ukuran partikel garam, maka semakin tinggi kadar NaCl dan semakin besar penurunan kadar Ca2+ dan Mg2+.
Kata kunci : garam, pemurnian, hidroekstraksi, batch

Downloads

Published

2016-11-24

Issue

Section

Articles