PENGARUH MEDIA SUB- DAN SUPERKRITIK CO2 DALAM PROSES HIDROLISIS SECARA ENZYMATIC TERHADAP PEROLEHAN GLUKOSA

Authors

  • Henky Muljana Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Parahyangan
  • Tony Handoko Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Parahyangan
  • Lesty Meilianasari Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Parahyangan
  • Gischa Widhi Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Parahyangan

Abstract

Tingginya pemanfaatan minyak bumi sebagai sumber bahan bakar utama di dunia memicu munculnya dua permasalahan besar yaitu semakin menipisnya persediaan minyak bumi (non renewable) dan terkait dengan hal tersebut, harga minyak bumi yang semakin tinggi. Oleh karena itu perlu dicari sumber alternatif energi lainnya yang berasal dari bahan baku yang dapat diperbaharui. Salah satunya adalah pembuatan bioetanol sebagai energi alternatif dari kertas bekas. Saat ini beberapa kendala yang dihadapai di dalam proses pembuatan bioetanol dari kertas bekas ini adalah masih rendahnya perolehan glukosa dan tingkat kemurnian glukosa yang masih rendah. Dari proses konvensional yang ada saat ini, produk hidrolisis glukosa tercampur dengan komponen furfural, hydroxymethyl furfural (HMF) dan asam-asam organik yang akan mengganggu proses fermentasi glukosa menjadi etanol. Sebagai salah satu alternatif untuk mengurangi kendala-kendala tersebut adalah dengan melakukan proses perlakukan awal dan proses hidrolisis enzymatis di dalam media super- dan subkritik CO2.
Tujuan khusus yang ingin dicapai di dalam penelitian ini adalah meliputi : i) mempelajari potensi pemanfaatan kertas bekas dan media CO2 di dalam proses perlakuan awal dan proses hidrolisis secara enzymatis dengan terlebih dahulu mempelajari sistem reaksi yang lebih sederhana yaitu dengan menggunakan microcrystalline selulosa (derajat polimerisasi, DP = 230) dan kertas HVS baru (ukuran A4), ii) mempelajari dan melakukan optimasi proses fermentasi glukosa yang diperoleh dari hasil hidrolisis kertas bekas secara enzimatis di dalam media sub- dan superkritik CO2 menjadi bioetanol
Penelitian pada tahun pertama ini memiliki fokus untuk mempelajari pengaruh tekanan dan temperatur medium superkrtik CO2 pada proses perlakuan awal terhadap perolehan glukosa. Perlakuan awal dilakukan dengan variasi temperatur pada 50o C, 75o C, dan 100o C serta variasi tekanan pada 80 bar, 120 bar, dan 150 bar. Produk hidrolisis dengan kadar glukosa sebesar 10,9 % - 26,7 % berat/berat dapat diperoleh dengan kondisi percobaan tersebut. Penelitian pada tahun pertama ini menunjukkan potensi penggunaan media superkritik di dalam proses enzimatis kertas dan membuka peluang untuk pemanfaatan lebih lanjut pada berbagai materi lignoselulosa lainnya.

Downloads

Issue

Section

Articles