SINTESIS ELEMEN ARSITEKTUR LOKAL DENGAN NON LOKAL Kasus Studi : Gedung Rektorat Universitas Padjadjaran, di Jatinangor, Sumedang

Authors

  • Purnama Salura Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan
  • Bachtiar Fauzy Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan

Abstract

Penelitian yang dilakukan pada Gedung Rektorat UNPAD di Jatinangor ini bersifat deskriptif evaluatif dan berfokus pada penelusuran proses sintesis arsitektural. Rancangan gedung ini merupakan juara pertama hasil sayembara di mana perancang menyatakan bahwa konsepnya berangkat dari sintesis antara unsur Sunda dengan unsur Modern.
Alat baca yang digunakan berlandas gabungan pendekatan Evensen dan Salura yang menekankan pada relasi yang terjalin antara aspek arsitektur yaitu fungsi-bentuk-makna dan elemen arsitektur yaitu lantai, dinding, atap.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa interpretasi tampilan rancangan tidak sepenuhnya sejalan dengan konteks lokal alamnya. Demikian pula dengan konteks lokal tradisi budaya setempat. Berdasar analisis dan pendapat responden dapat diinterpretasikan bahwa rancangan yang ada justru lebih menekankan pada dominasi gaya modern ketimbang sintesis antara unsur Sunda dengan Modern.
Penelitian ini penting dilakukan agar seluruh relasi yang terjalin antara Fungsi-Bentuk-Makna Gedung Rektorat Unpad dapat diposisikan pada ranah teoritik yang tentunya dapat memberi kontribusi pada proses pembelajaran serta praktik perancangan arsitektur

Downloads

Issue

Section

Articles