PEMBUATAN BIR JAHE EMPRIT

Authors

  • Ariestya Arlene JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
  • A Prima Kristijarti JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Abstract

Bir jahe merupakan minuman beralkohol berbahan dasar jahe yang masih
belum meluas di masyarakat. Hal ini kemungkinan disebabkan belum adanya
belum ada data-data yang jelas dan definitif atas pengaruh kadar sukrosa dan
kadar jahe terhadap kualitas bir jahe. Walaupun begitu bir sendiri merupakan
minuman yang cukup digemari di Indonesia, sehingga tidak menutup
kemungkinan bahwa bir jahe akan disukai di kalangan masyarakat. Tujuan dari
penelitian ini adalah mempelajari pengaruh kadar gula dan kadar jahe yang
digunakan terhadap rasa dan perolehan kadar alkohol bir. Manfaat dari penelitian
ini adalah dapat diketahuinya kadar sukrosa dan kadar jahe yang dapat
menghasilkan kualitas bir jahe terbaik, selain itu dapat pula mengembangkan
minat untuk menggunakan produk yang berasal dari rempah-rempah Indonesia.
Pada percobaan kali ini akan digunakan jahe emprit sebagai bahan baku dan yeast
Saccharomyces cerevisiae sebagai bakteri dalam proses fermentasi.
Metode penelitian yang dilakukan terdiri dari dua kegiatan yaitu preparasi
dan percobaan utama, yang terlebih dahulu diawali dengan persiapan alat dan
bahan. Pada tahap preparasi dilakukan pembuatan air jahe, setelah itu dilakukan
percobaan utama yaitu pembuatan bir jahe dengan proses fermentasi, setelah
proses fermentasi berlangsung selama 2 minggu lalu dilakukan proses karbonasi
yaitu penambahan gas CO2 ke dalam bir jahe. Variasi yang dilakukan pada
percobaan ini adalah variasi kadar sukrosa dan kadar jahe. Variasi kadar sukrosa
terbagi menjadi 3 yaitu 10% b/v, 20% b/v, 30% b/v sukrosa. Sedangkan untuk
kadar jahe terbagi menjadi 4 yaitu 12,5%; 25%; 50%; 100%. Bir jahe yang telah
dibuat kemudian diuji untuk mengetahui pH, kandungan alkohol, kadar glukosa
dan sukrosa serta kadar CO2nya.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kadar alkohol tertinggi terdapat pada
sampel ke-12 dengan variasi kadar gula 30% b/v dan kadar jahe 100 % yaitu
sebesar 5,56%. Semakin tinggi kadar gula dan jahenya maka semakin tinggi
kadar alkohol yang didapatkan. Selain itu semakin tinggi kadar jahe semakin
pedas dan pahit rasa bir jahe tersebut.

Downloads

Issue

Section

Articles