PENGGUNAAN METODE SIX SIGMA-DMAIC PADA PT X DALAM USAHA PENGURANGAN PRODUK CACAT

Authors

  • evelyn elnathan parahyangan catholic university

Abstract

Perkembangan bisnis saat ini semakin hari dirasakan semakin ketat karena didukung oleh faktor kemajuan teknologi yang berkembang,sehingga hal ini dapat membantu para pengusaha dan pekerja dalam menjalankan pekerjaannya. Perkembangan bisnis yang ketat memunculkan persaingan antar perusahaan. Dengan adanya persaingan, perusahaan dituntut untuk berorientasi kepada kepuasan konsumen yang merupakan tujuan utama dari perusahaan. Salah satu kepuasan konsumen yaitu kualitas produk dan jasa yang dihasilkan. Namun dalam setiap menjalankan proses produksi memungkinkan terjadinya kecacatan. Oleh karena itu perusahaan harus dapat melakukan perbaikan kualitas secara terus menerus/continuous improvement dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas.

Jika terjadi kecacatan produk berarti produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh konsumen. Hal ini terjadi di PT X yang berlokasi di Majalaya yang bergerak dalam industri tekstil yang menerima keluhan konsumen yang disebabkan karena kecacatan produk sehingga berdampak kepada pengembalian produk. Kecacatan produk terjadi  pada proses divisi weaving dan dyeing finishing.

Metode pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode Six Sigma-DMAIC. Dalam Six Sigma terdapatnya beberapa tahapan yaitu define yang melakukan identifikasi proses produksi, mengidentifikasi proses kunci, dan menentukan critical to quality (CTQ). Tahap kedua yaitu measurement yang berhubungan dengan kapabilitas proses berdasarkan defect per million opportunities(DPMO) sehingga dapat diketahui DPMO untuk weaving tahun 2013 sebesar 12.034,632 dan untuk dyeing finishing sebesar 16.190. Tahap ketiga yaitu analyze yang difokuskan pada pencarian masalah dengan menggunakan diagram Pareto sehingga diketahui permasalahan yang utama, yaitu pada kecacatan divisi weaving seperti cacat lusi dan pakan dan pada divisi dyeing finishing seperti belang dan warna tidak cocok. Tahap keempat yaitu improvement dengan melakukan diskusi untuk menentukan tindakan ide-ide perbaikan secara umum dan khusus untuk mengurangi kecacatan produk. Tahap kelima yaitu control dengan dilakukannya pendokumentasian seperti pembuatan laporan produk tidak sesuai.

Kata kunci : Continuous Improvement, Six Sigma-DMAIC, CTQ, DPMO

Author Biography

evelyn elnathan, parahyangan catholic university

Program Magister Management

Downloads

Published

2014-10-01