Pelestarian Rumah Lanting Berlandaskan Budaya Sungai Masyarakat Kota Banjarmasin

Authors

  • Muhammad Aulia Ur Rahman Parahyangan Catholic University

Abstract

ABSTRAK

 

Rumah lanting merupakan jenis rumah terapung yang banyak didapati di Kalimantan Selatan khususnya di Kota Banjarmasin. Rumah lanting merupakan produk arsitektur dari budaya sungai masyarakat Kota Banjarmasin. Keberadaan rumah lanting saat ini semakin sulit ditemui, padahal rumah lanting dianggap sebagai cikal bakal permukiman di Kota Banjarmasin. Penelitian ini memfokuskan pada aspek pelestarian fisik bangunan lanting yang berlandaskan budaya sungai masyarakat dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan bentuk tindakan pelestarian terhadap rumah lanting yang sesuai dengan kondisi saat ini dalam upaya mempertahankan produk arsitektur dari lokalitas budaya sungai yang menjadi identitas  kota Banjarmasin. Lokasi penelitian difokuskan pada kawasan Sungai Baru- Pekapuran dengan kriteria pemilihan lokasi berdasarkan kuantitas rumah lanting dan usia bangunan. Berdasarkan hasil observasi di lapangan, kerusakan fisik bangunan di kawasan Sungai Baru- Pekapuran sebagian besar terjadi pada pondasi bambu yang mengalami kelapukan. Tindakan pelestarian yang diambil adalah rekonstruksi, konsolidasi, dan revitalisasi.

Kata Kunci : Rumah Lanting, Pelestarian

 

ABSTRACT

 

Lanting house is floating house types which are found in South Kalimantan, especially in Banjarmasin. Lanting house is a product architecture of Banjareseriver culture. The existence of lanting house increasingly difficult to find, even though lanting house is regarded as the forerunner to the settlement in Banjarmasin. This research focused on aspects of  physical preservation of lanting house, based on river culture, and using qualitative research as a methods. This research aims to obtain the form of preservation of lanting house, with appropriate measures with the current conditions, in order to maintain product architecture of local river culture as identity of Banjarmasin. The location of research focused on Sungai Baru and Pekapuran area, with criteria for site selection based on quantity of lanting house and age of building. Based on observations in study area, the physical damage to buildings in Sungai Baru, Pekapuran area caused by moldiness at bamboo foundation. Preservation measures used are reconstruction, consolidation, and revitalization

Keywords :Lanting House, Preservation

Author Biography

Muhammad Aulia Ur Rahman, Parahyangan Catholic University

Program Magister Arsitektur

Downloads

Published

2014-09-24