SENI DAN DUNIA MANUSIA

Authors

  • Bambang Sugiharto Jurusan Filsafat, Fakultas Filsafat Universitas Katolik Parahyangan, Bandung

DOI:

https://doi.org/10.26593/ecf.v0i1.1981.%25p

Abstract

Umumnya „seni‟ dipahami sebagai perkara keindahan, hiasan, kesenangan, atau hiburan. Pada tingkat lebih serius, seni dilihat sebagai produk mengagumkan hasil kecerdasan kreatif dan keahlian para genius, yang menuntut perenungan mendalam.
• Persepsi di atas kini tidak lagi memadai, meski tidak salah juga. Seni telah mengalami perkembangan yang sedemikian kompleks dan paradoksal secara eksternal maupun internal. Perkembangan eksternal: seni kini telah menjadi bahan utama industri gaya hidup dan paradigma pokok untuk memahami segala fenomena dalam dunia khas manusia (dari sains, budaya, hingga agama). Perkembangan internal: bersama modernitas, seni sempat menjadi wilayah eksklusif yang otonom, dan hakekatnya lantas direnungkan ulang terus menerus sehingga bentuk ungkapan materialnya justru semakin menghilang, mengalami proses „dematerialisasi‟, sementara batas wilayah eksklusifnya pun akhirnya menjadi relatif, bahkan memudar dan kini menyatu kembali dengan kehidupan sehari-hari. Itu sebabnya bentuk-bentuk karya seni mutakhir bisa aneh-aneh dan membuat orang bingung.

Downloads

Published

2016-05-30

Issue

Section

Articles