Uang dalam perspektif budaya dan filsafat Tionghoa
DOI:
https://doi.org/10.26593/ecf.v0i1.1986.%25pAbstract
Perkembangan ekonomi di Tiongkok yang ribuan tahun lamanya melahirkan banyakgagasan maupun teori tentang ekonomi dan fungsi uang. Para filsuf maupun ekonom
Tiongkok dari zaman ke zaman menghadapi permasalahan-permasalahan ekonomi yang
harus diatasi. Secara garis besarnya, kendali negara atas perekonomian maupun perputaran
uang itu adalah demi mensejahterakan rakyat. Tanpa ada rakyat yang sejahtera maka
kekuasaan negara bisa terancam bahkan digulingkan. Dalam mengelola maupun
melaksanakan kegiatan ekonomi harus memiliki keadilan dan kebajikan. Cara itulah yang
bisa menghindari kebencian maupun amarah karena kegiatan yang mencari untung
berlebihan.
Makna dan nilai dari uang menjadi suatu perdebatan di kalangan para filsuf maupun
para ekonom Tiongkok kuno, terutama dalam bidang ekonomi maupun fungsi dalam
kehidupan sehari-hari. Namun demikian, bentuk uang koin di Tiongkok selama dua ribu
tahun tidak mengalami perubahan. Bentuk uang koin itu sendiri mengandung nilai filosofi
tentang keharmonisan.
Fungsi dan makna nilai uang akhirnya melampaui fungsi ekonomi, terutama dalam
bidang metafisik maupun budaya bangsa Tionghoa. Dalam budaya Tionghoa, uang sudah
bukan lagi sekedar alat tukar ekonomi, tapi menjadi alat untuk menolak bala, harmonis
dengan alam dan lain-lain.