PENGGUNAAN AGREGAT LOKAL SUBSTANDAR DI KABUPATEN TALAUD SEBAGAI LAPIS FONDASI JALAN RUAS BEO-ESANG
DOI:
https://doi.org/10.26593/jh.v1i2.1476.%25pAbstract
Abstract
Based on Highways 2010 General Specifications, Revision 2, aggregates found in the Talaud Regency (local aggregates) are generally categorized as substandard aggregate. To reduce the cost of construction in this Regency, the use of substandard aggregate, which is locally known as Domato aggregate, needs to be optimized. Cement stabilization based on the specification of soil-cement can be done to improve the properties of the Domato aggregate. This study aims to determine whether the use of aggregate Domato, from Karakelong Island of Talaud Regency, which is stabilized with cement, can be applied as a base course of pavement on road section of Beo-Esang. The results of laboratory and field tests show that Domato aggregate from Batumbalango quarry, located in Karakelong Island, Talaud Regency, which is stabilized with 5.2 % of cement has Unconfined Compression Strength value that meets the specification requirements of the soil-cement. With an appropriate smoothing technique, the use of this material as road base course can be applied easily with good results and low cost.
Keywords: substandard aggregate, local aggregate, cement stabilization, base course
Abstrak
Berdasarkan Spesifikasi Umum Bina Marga 2010, Revisi-2, agregat yang terdapat di Kabupaten Talaud (agregat lokal) umumnya dikategorikan sebagai agregat substandar. Untuk menekan biaya pembangunan di kabupaten ini penggunaan agregat substandar, yang secara lokal dikenal dengan nama agregat Domato, perlu dioptimalkan. Stabilisasi semen dengan mengacu pada spesifikasi tanah-semen dapat dilakukan untuk memperbaiki sifat agregat Domato tersebut. Studi ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan agregat Domato, dari Pulau Karakelong Kabupaten Talaud, yang distabilisasi dengan semen, dapat diaplikasikan sebagai lapis pondasi perkerasan jalan pada Ruas Jalan Beo-Esang. Dari hasil percobaan laboratorium dan lapangan diketahui bahwa agregat Domato yang berasal dari quarry Batumbalango, Pulau Karakelong, Kabupaten Talaud, yang distabilisasi dengan 5,2 % semen memiliki nilai Unconfined Compression Strength yang memenuhi persyaratan spesifikasi tanah-semen. Dengan teknik penghalusan yang tepat, penggunaan material ini sebagai lapis pondasi jalan dapat diterapkan dengan mudah dengan hasil yang memuaskan dan dengan biaya yang murah.
Kata-kata kunci: agregat substandar, agregat lokal, stabilisasi semen, lapis pondasi jalan