https://journal.unpar.ac.id/index.php/PEDR/issue/feedPARAHYANGAN ECONOMIC DEVELOPMENT REVIEW2023-07-27T14:31:12+07:00Chandra Utamachandradst@unpar.ac.idOpen Journal Systems<p>Parahyangan Economic Development Review (PEDR) adalah jurnal periodik yang diterbitkan oleh Jurusan Ilmu Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan dua kali dalam satu tahun (Maret-Mei dan September-November). Artikel yang diterima oleh dewan redaksi akan melalui proses penelaahan mitra bestari melalui proses blind review. Artikel yang dianggap layak untuk diterbitkan akan dilanjutkan ke proses review. Artikel yang lolos proses review akan dipublikasikan secara online dengan sistem OJS yang dapat diakses di website PEDR.</p> <p>PEDR menerbitkan jurnal yang memuat karya tulis terbaik dalam lingkup Ilmu Ekonomi. </p>https://journal.unpar.ac.id/index.php/PEDR/article/view/6666Analisis Sektor Unggulan: Studi Kasus Wilayah Metropolitan Menado 2023-05-03T09:34:25+07:00Yoseph Anugerah2016110036@student.unpar.ac.id<p>Sulawesi Utara merupakan salah satu provinsi yang akan diperhatikan lebih oleh pemerintah karena di dalamnya terdapat daerah yang akan dijadikan metropolitan baru, yaitu Wilayah Metropolitan Manado yang terdiri dari 3 kota/kabupaten terkait yaitu Kota Manado, Kota Bitung, dan Kabupaten Minahasa Utara. Perlunya mengetahui potensi yang dimiliki oleh Wilayah Metropolitan Manado melalui pendekatan sektor unggulan. Alat analisis yang digunakan adalah location quontient untuk mengetahui sektor unggulan serta dynamic location quotient untuk mengetahui potensi sektor unggulan. Data yang digunakan adalah PDRB atas harga konstan dan laju pertumbuhan Provinsi Sulawesi Utara tahun 2014-2018. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa Wilayah Metropolitan Manado memiliki sektor unggulan dan potensi sektor unggulan yang berbeda.</p>2023-07-27T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2023 PARAHYANGAN ECONOMIC DEVELOPMENT REVIEWhttps://journal.unpar.ac.id/index.php/PEDR/article/view/6667Estimasi Biaya Ekonomi Pembangunan Pariwisata Berbasis Sungai di Provinsi Kalimantan Selatan2023-05-02T14:54:12+07:00Muhammad Abigail Faza2016110014@student.unpar.ac.id<p>Provinsi Kalimantan Selatan merupakan salah satu provinsi yang memiliki jumlah sungai terbanyak; yaitu, ada 58 sungai. Sungai memiliki peran strategis bagi masyarakat Kalimantan Selatan sebagai sumber daya alam yang dapat menunjang berbagai aktivitas. Pengelolaan DAS dimaksudkan sebagai upaya perencanaan dan evaluasi konservasi sumber daya sungai. Pemanfaatan sungai, termasuk pariwisata, dapat memberikan multiplier effect bagi perekonomian daerah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah setiap sungai di Kalimantan Selatan dapat menjadi tujuan wisata dan menghitung biaya ekonomi yang timbul dari kegiatan pengembangan wisata berbasis sungai. Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah valuasi ekonomi. Perhitungan penelitian menunjukkan bahwa total biaya pribadi adalah Rp. 118.423.429.388 dibagi dari biaya operasional sebesar Rp. 25.881.210.800 dan biaya pembangunan sebesar Rp. 92.542.218.588. Sedangkan biaya sosial sebesar Rp. 15.235.806.143.180.</p>2023-07-27T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2023 PARAHYANGAN ECONOMIC DEVELOPMENT REVIEWhttps://journal.unpar.ac.id/index.php/PEDR/article/view/6804Efektifitas Kebijakan Makroprudensial dalam Mengatasi Credit Boom, Asset Bubbles dan Prosiklikalitas Modal: Analisis Meta2023-06-13T11:02:22+07:00Naufal Putra Kusuma2017110048@student.unpar.ac.id<p>Krisis paling sering terjadi karena prosiklikalitas harga aset, kredit <br>bank, dan arus modal asing. Adanya kebijakan makroprudensial <br>diharapkan dapat memitigasi terjadinya krisis. Kajian literatur ini <br>membahas instrumen kebijakan makroprudensial yang dapat <br>memitigasi prosiklikalitas credit boom, asset bubble, dan <br>prosiklikalitas aliran modal di negara berkembang. Menggunakan <br>meta-analisis, kami meninjau lima karya sastra untuk setiap <br>prosiklikalitas. Hasilnya menunjukkan bahwa LTV merupakan <br>instrumen yang paling sering dipilih dan efektif dalam memitigasi tiga <br>risiko prosiklikalitas. Instrumen CCB dapat memitigasi ledakan kredit, <br>dan DTI dapat menahan lonjakan harga aset. Selain itu, instrumen <br>GWM dan kewajiban modal dinilai efektif mengatasi prosiklikalitas <br>arus modal. Dapat disimpulkan bahwa kebijakan tersebut merupakan <br>pilihan yang tepat untuk memitigasi krisis.</p>2023-07-27T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2023 PARAHYANGAN ECONOMIC DEVELOPMENT REVIEWhttps://journal.unpar.ac.id/index.php/PEDR/article/view/6672Perubahan Iklim: Tinjauan Holistik Sektor Batubara 2023-05-02T15:00:14+07:00Ming Shenming.shen@unpar.ac.id<p>Penggunaan batu bara semakin meningkat karena meningkatnya penggunaan listrik untuk aktivitas manusia. Di sisi lain, perlu adanya tindakan untuk mencegah dampak buruk dari batu bara, yaitu emisi gas rumah kaca (GRK) yang mengakibatkan suhu semakin panas dan dapat menyebabkan perubahan iklim. Studi ini bertujuan memberi gambaran keuntungan dan kerugian penggunaan batubara sebagai sumber energi utama di Indonesia. Karena batubara tidak ramah lingkungan, tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah perubahan iklim dan mengurangi emisi GRK adalah mitigasi sektor energi dengan menggunakan energi baru terbarukan. Tetapi pemanfaatan sumber energi baru terbarukan masih dibarengi dengan beberapa tantangan, sehingga batubara tidak dapat menggantikan efisiensi dan efektivitas batubara sebagai sumber energi. Pada akhirnya, peralihan dari energi fosil ke energi ramah lingkungan merupakan proses panjang yang dicapai melalui arah rencana pembangunan yang tepat dan dukungan semua pihak.</p>2023-07-27T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2023 PARAHYANGAN ECONOMIC DEVELOPMENT REVIEWhttps://journal.unpar.ac.id/index.php/PEDR/article/view/6669Kontribusi Sektor Pariwisata Terhadap PDRB di Kabupaten Raja Ampat 2023-05-02T14:55:17+07:00Audi Fabiyan Pudyo 2016110076@student.unpar.ac.id<p>Sektor unggulan sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB Kabupaten Raja Ampat dan apakah sektor pariwisata di Kabupaten Raja Ampat merupakan leading sector. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data PDRB lapangan usaha di Kabupaten Raja Ampat tahun 2014-2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Location Quotient (LQ). Hasil analisis LQ menunjukkan bahwa sektor pariwisata di Kabupaten Raja Ampat bukan merupakan sektor unggulan. Dalam meningkatkan sektor pariwisata, sektor unggulan bersifat dinamis, sehingga dapat berubah setiap tahunnya. Perubahan dari sektor non unggulan menjadi sektor unggulan dapat dirangsang dengan pembangunan infrastruktur pendukung berupa peningkatan SDM dan aksesibilitas ke kawasan wisata tersebut.</p>2023-07-27T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2023 PARAHYANGAN ECONOMIC DEVELOPMENT REVIEWhttps://journal.unpar.ac.id/index.php/PEDR/article/view/6670Pemerataan Pendidikan: Studi Kasus 34 Provinsi di Indonesia2023-05-02T14:56:49+07:00Riris Sihombingriris_20200050@unpar.ac.id<p>Pendidikan sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan pemerataan sosial dalam pendapatan. Namun demikian, peran kritis pendidikan tersebut tetap perlu diimbangi dengan pemerataan akses pendidikan bagi seluruh masyarakat di setiap daerah. Penelitian ini ingin mengetahui ketimpangan pendidikan di 34 provinsi Indonesia dari tahun 2015 hingga 2019. Penelitian ini juga mengidentifikasi ada atau tidaknya pengaruh antara dana pendidikan, infrastruktur pendidikan, dan tingkat pendapatan rata-rata terhadap gini pendidikan. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat disparitas pendidikan yang tinggi antara wilayah barat dan timur Indonesia. Dengan menggunakan teknik Panel Least Square (PLS), diperoleh hasil bahwa pendanaan dan infrastruktur pendidikan memiliki hubungan yang negatif dan signifikan. Sedangkan variabel pendapatan memiliki hubungan yang positif, namun hasilnya tidak signifikan.</p>2023-07-27T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2023 PARAHYANGAN ECONOMIC DEVELOPMENT REVIEWhttps://journal.unpar.ac.id/index.php/PEDR/article/view/6675Analisis Proses Kreatif Film Laskar Pelangi dan Efek Multiplier Pada Pariwisata Provinsi Bangka Belitung2023-05-03T13:58:24+07:00Yohanes Mikha Boediarto 6021801025@student.unpar.ac.id<p>Film Induced Tourism adalah pendekatan pembuatan film yang menghubungkan proses kreatif dengan aspek keindahan alam/obyek wisata. Salah satu film yang menerapkan konsep ini adalah film Laskar Pelangi (2008). Penelitian ini ingin menganalisis proses kreatif pembuatan film Laskar Pelangi (2008) dan dampak gandanya terhadap perekonomian khususnya sektor pariwisata di Provinsi Bangka Belitung. Analisis dilakukan dengan menggunakan studi deskriptif dan literatur berdasarkan rantai nilai dalam industri kreatif, pariwisata yang diinduksi film dan teori efek pengganda. Hasil kajian menjelaskan bahwa dengan proses kreatif yang menggabungkan input place, personality & performance, sebuah film dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap sektor pariwisata dan memberikan multiplier effect terhadap aspek ekonomi lainnya.</p>2023-07-27T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2023 PARAHYANGAN ECONOMIC DEVELOPMENT REVIEWhttps://journal.unpar.ac.id/index.php/PEDR/article/view/6676Peran Institusi Ekonomi Dalam Menangani Eksternalitas Negatif Akibat Over Carrying Capacity Keramba Jaring Apung Waduk Jatiluhur 2023-05-04T19:22:18+07:00Nisa Azizah Rubianti6021801001@student.unpar.ac.id<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana eksternalitas terjadi dan peran lembaga ekonomi dalam mengatasi eksternalitas keramba jaring apung di Waduk Jatiluhur. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dengan data sekunder berupa jumlah populasi petak dan parameter kualitas air tahun 2014-2019. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa peningkatan jumlah populasi petak keramba jaring apung menyebabkan daya dukung yang berlebihan, dan eksternalitas negatif terjadi karena sisa pakan yang berlebihan. Eksternalitas negatif menyebabkan penurunan kualitas air waduk dan terganggunya aktivitas di sekitar Waduk Jatiluhur. Studi menemukan, PJT II, lembaga yang memiliki kewenangan untuk mengelola Waduk Jatiluhur, menerapkan batasan yurisdiksi, hak, kewajiban, dan aturan representasi untuk menghadapi eksternalitas negatif.</p>2023-07-27T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2023 PARAHYANGAN ECONOMIC DEVELOPMENT REVIEWhttps://journal.unpar.ac.id/index.php/PEDR/article/view/6678Pengaruh Kebijakan Moneter Terhadap Inflasi Periode Pra dan Selama Pademi Covid-192023-05-04T19:23:35+07:00Gema Adi Wibisana2017110015@student.unpar.ac.id<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebijakan moneter terhadap inflasi melalui jalur bank lending. Penelitian ini menggunakan analisis jalur sebagai metode penelitian dengan variabel dummy untuk menunjukkan perbedaan sebelum pandemi dan selama pandemi. Kajian tersebut menunjukkan bahwa kebijakan moneter dalam mempengaruhi inflasi perlu melalui variabel perantara atau intervening terutama sebelum pandemi yaitu melalui variabel PUAB, suku bunga kredit dan cadangan bank. Penelitian juga menunjukkan bahwa PUAB dan suku bunga berpengaruh signifikan terhadap inflasi, sedangkan cadangan bank tidak. Selama masa pandemi, hanya PUAB yang berpengaruh signifikan terhadap inflasi.</p>2023-07-27T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2023 PARAHYANGAN ECONOMIC DEVELOPMENT REVIEW