MODULUS KEKAKUAN LENTUR DAN SUDUT FASE CAMPURAN MATERIAL PERKERASAN DAUR ULANG DAN POLIMER ELASTOMER
DOI:
https://doi.org/10.26593/jtrans.v16i2.2362.%25pAbstract
Abstract
Pavement Flexural Stiffness Modulus and Phase Angle tend to bend due to over load of vehicle. Using Reclaimed Asphalt Pavement (RAP), in this case asphalt recycling will decrease deformation endurance of asphaltic mixture. The lower deformation endurance of asphaltic mixture, the worse asphaltic mixture quality is. Therefore modified of asphalt recycling, must be done to improve deformation endurance of asphalt. This research using Styrene-Butadiene-Styrene (SBS) which is elastomer polimer as asphalt modifier. Variation of SBS polimer are 2.5% and 5% of asphalt weight and variation of RAP are 20% and 30% of mixture weight. The value of Flexural Stiffness Modulus and Phase Angle was determined by Fatique testing using Four Point Loading Apparatus. According to the result, the highest Flexural Stiffness Modulus is 5,763.67 MPa which found in variation RAP 30% and SBS 5%. This mixture composition also have the lowest Phase Angle that is 23.33°. The result showing that the stiffness will be increase by adding Reclaimed Asphalt Pavement (RAP) and SBS Polimer.
Keywords: Flexural Stiffness Modulus, Phase Angle, Reclaimed Asphalt Pevement (RAP), SBS polimer
Abstrak
Nilai Modulus Kekakuan Lentur dan Sudut Fase campuran beraspal memperlihatkan kecenderungan material untuk mengalami deformasi akibat beban yang diterimanya. Penggunaan perkerasan daur ulang, dalam hal ini aspal daur ulang, akan menurunkan tingkat ketahanan campuran beraspal terhadap deformasi akibat beban yang diterimanya. Makin rendah tingkat ketahanan campuran terhadap deformasi yang terjadi, makin buruk mutu campuran tersebut. Untuk itu diperlukan modifikasi terhadap aspal daur ulang sehingga dapat memperbaiki tingkat ketahanannya terhadap deformasi yang terjadi. Pada penelitian ini digunakan modifikasi aspal dengan tambahan polimer elastomer, yaitu polimer Styrene-Butadiene-Styrene dengan persentase 2,5% dan 5% terhadap berat aspal. Kandungan material daur ulang yang digunakan adalah sebesar 20% dan 30% terhadap berat campuran. Nilai-nilai Kekakuan Lentur dan Sudut Fase diperoleh dari pengujian kelelahan campuran menggunakan Four Point Loading Apparatus. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai Modulus Kekakuan Lentur tertinggi diberikan oleh campuran dengan kandungan material daur ulang 30% dan Styrene-Butadiene-Styrene 5%, yaitu sebesar 5.763,67 MPa. Komposisi campuran ini juga memberikan nilai Sudut Fase yang terkecil, yaitu 23,33°. Hasil analisis menunjukkan bahwa penambahan polimer SBS pada material daur ulang meningkatkan kekakuan.
Kata-kata kunci: Modulus Kekakuan Lentur, Sudut Fase, material daur ulang, polimer SBS