THE OPERATIONAL SYSTEM OF CONTAINER LOADING-UNLOADING IN JAKARTA INTERNATIONAL CONTAINER TERMINAL AND PORT OF LAMONG BAY SURABAYA
DOI:
https://doi.org/10.26593/jtrans.v17i2.2724.%25pAbstract
Abstract
Indonesia is a maritime country since approximately 67% of its area is ocean and has the 2nd longest coastline worldwide. In fact, its maritime facilities aren’t well operated, therefore Indonesia has to improve its operational system to increase the efficiency. This study would provide an approach of analyzing operational system design of container loading-unloading in JICT and TTL, land transportation proposed system combined with magnetic technology used by the ports, and its economical and technical impacts of this maritime infrastructure. To achieve the goal, study of literature, qualitative and quantitative analysis will be the proper method to use. The system proposed in this study is 69-83% faster with its operational cost is 24-40% cheaper compared to JICT and TTL. Moreover, this system is environmental-friendly and will work safer. Overall, it is expected that this system will provide broad insight as well as a consideration for the use at Indonesian ports.
Keywords: Indonesia, ports, magnetic technology, maritime infrastructure, operational system design of container loading-unloading
Abstrak
Indonesia dikenal sebagai negara maritim sejak sekitar 67% wilayah negara Indonesia adalah laut dan memiliki garis pantai terpanjang ke-2 di dunia. Faktanya, fasilitas maritim di Indonesia belum cukup optimal sehingga membutuhkan perbaikan sistem operasional untuk meningkatkan efisiensi kegiatan bongkar-muat kontainer. Penelitian ini akan memberikan pendekatan analisis potensi desain sistem operasional bongkar-muat kontainer di pelabuhan dengan studi kasus JICT dan TTL, sistem transportasi darat usulan yang dikombinasikan dengan teknologi magnetik dalam terminal pelabuhan, serta dampak ekonomis dan teknis dari infrastruktur maritim ini. Untuk mencapai tujuan tersebut, studi literatur serta analisis kualitatif dan kuantitatif menjadi metode yang tepat untuk digunakan. Sistem usulan pada penelitian ini memiliki waktu 69-83% lebih cepat dengan biaya operasional 24-40% lebih kecil dari JICT dan TTL. Selanjutnya, sistem ini bersifat ramah lingkungan dan lebih aman secara teknis. Secara keseluruhan, diharapkan penelitian ini akan memberikan wawasan luas mengenai sistem bongkar-muat kontainer serta menjadi pertimbangan untuk digunakan di pelabuhan Indonesia.
Kata-kata kunci: Indonesia, pelabuhan, teknologi magnetik, infrastruktur maritim, desain sistem operasional bongkar-muat kontainer