PERSEPSI PEJALAN KAKI DI AKHIR PERJALANAN HARIAN
DOI:
https://doi.org/10.26593/jtrans.v17i3.2867.%25pAbstract
Abstract
Walking is an important transportation mode in people daily commute. Pedestrian perspective and walking distance assessment are necessary on aiding the design the public transportation system for better system coverage and the pedestrian facility on the corresponding area. This research aims to asses the perspective of people when they willing to walk instead of taking other modes corresponding toward the recent pedestrian facility improvement around Universitas Indonesia. Data were colected by asking samples of pedestrains about their walking preference over using the campus buses and later processed using the theory of discrete choice model and utility function. Data analysis shows people naturally choose walking as their mode for last mile trip instead of other modes. The distance of walking distance add the constrain for people to walk while the time saving from other modes will encourage people to walk instead of taking other modes. In addition, facility improvement futher helped the encouragement.
Keywords: walking distance, pedestrian perspective, pedestrian facility, discrete choice
Abstrak
Berjalan merupakan moda transportasi yang penting dalam keseharian seseorang. Perspektif pejalan kaki dan analisis jarak berjalan kaki diperlukan dalam membantu perencanaan sistem transportasi umum dalam pembuatan cakupan sistem serta dalam pengembangan fasilitas pejalan kaki pada lokasi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk perspektif seseorang ketika orang tersebut lebih memilih untuk berjalan kaki dibandingkan dengan mengambil moda lainnya terkait dengan pengembangan fasilitas pejalan kaki di sekitar Universitas Indonesia. Data diambil dengan memberikan rangkaian pertanyaan terhadap sampel pejalan kaki mengenai pilihan berjalan kaki dibadingkan dengan penggunaan bus kampus untuk kemudian diproses dengan teori discrete choice model dan utility function. Analisis data menunjukkan secara alami bahwa orang lebih memilih untuk berjalan kaki dibandingkan memilih moda lain dalam bagian akhir perjalanan harian. Jarak untuk berjalan memberikan hambatan bagi orang untuk berjalan, sementara penghematan waktu dibandingkan moda lainnya akan mendorong orang untuk berjalan dibandingkan dengan memilih moda lainnya. Lebih lanjut pengembangan fasilitas pejalan kaki akan mendorong orang untuk berjalan kaki.
Kata-kata kunci: jarak berjalan, perspektif pejalan kaki, fasilitas pejalan kaki, pilihan diskrit