SEBARAN PERJALANAN DAN PEMBERLAKUAN PEMBATASAN KEGIATAN MASYARAKAT DI MASA PANDEMI COVID-19 DI EMPAT KOTA ATAU KABUPATEN DI PROVINSI SUMATERA BARAT
DOI:
https://doi.org/10.26593/jtrans.v22i1.5765.23-32Abstract
Abstract
In this study, observations were made of the distribution of trips, which is the mobilization of inter-city communities within the province, in the province of West Sumatra. Observations were made during the Covid-19 pandemic, when the Government established policies that limited people's travel, to prevent the transmission of Covid-19. People's travel between a district or city and another district or city is limited, even though the district or city is in the same province. In this study, 4 zones were selected as observation areas, all of which are located in West Sumatera Province, namely Solok Regency, Padang Pariaman Regency, Pesisir Selatan Regency, and Padang City. To estimate the number of trips that occur in the future, a growth model is used, with 5 methods, namely the uniform method, the average method, the Fratar method, the Detroit method, and the Furness method. This study shows that the number of future trips calculated using the uniform method is 25045 trips. The average method, Fratar method, and Furness method give the same result for the number of trips in the future, which is 24435 trips. While the Detroit method gives the number of future trips of 24112 trips.
Keywords: travel distribution; community trips; the Covid-19 pandemic; growth models.
Abstrak
Pada studi ini dilakukan pengamatan sebaran perjalanan, yang merupakan mobilisasi masyarakat antarkota dalam provinsi, di wilayah Provinsi Sumatera Barat. Pengamatan dilakukan pada masa pandemi Covid-19, ketika Pemerintah menetapkan kebijakan yang membatasi perjalanan masyarakat, untuk mencegah penularan Covid-19. Perjalanan masyarakat antara suatu kabupaten atau kota dengan kabupaten atau kota yang lain dibatasi, walaupun kabupaten atau kota tersebut berada dalam wilayah provinsi yang sama. Pada studi ini dipilih 4 zona sebagai wilayah pengamatan, yang semuanya berada di Provinsi Sumatera Barat, yaitu Kabu-paten Solok, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Pesisir Selatan, dan Kota Padang. Untuk memperkirakan jumlah perjalanan yang terjadi di masa mendatang, digunakan model pertumbuhan, dengan 5 metode, yaitu metode seragam, metode rata-rata, metode Fratar, metode Detroit, dan metode Furness. Studi ini menunjukkan bahwa jumlah perjalanan di masa mendatang yang dihitung dengan menggunakan metode seragam adalah 25045 perjalanan. Metode rata-rata, metode Fratar, dan metode Furness memberikan hasil yang sama untuk jumlah perjalanan di masa mendatang, yaitu 24435 perjalanan. Sedangkan metode Detroit memberikan jumlah perjalanan di masa mendatang sebesar 24112 perjalanan.
Kata-kata kunci: sebaran perjalanan; perjalanan masyarakat; pandemi Covid-19; model pertumbuhan.