PENERAPAN TRANSIT-ORIENTED DEVELOPMENT KOTA SURABAYA MENUJU GREEN DAN SUSTAINABLE CITY
DOI:
https://doi.org/10.26593/jtrans.v23i3.7550.168%20-%20176Keywords:
urban transportation, green open areas, transit-oriented development, transportasi kota, ruang terbuka hijauAbstract
Sustainable urban development requires serious attention to the relationship between urban transportation and green open spaces. The concept of Transit Oriented Development (TOD) has emerged as a practical approach to integrating these aspects. Surabaya faces challenges in addressing transportation issues while maintaining the sustainability of green open spaces. This research uses the TOD concept to study the relationship between urban transportation and green open spaces in Surabaya. A qualitative research approach is employed, supported by available secondary data. The research analysis results indicate that the TOD concept can enhance the relationship between urban transportation and green open spaces. Reducing the use of private vehicles can help mitigate adverse environmental impacts and improve access to green open spaces through better integrating public transport with the local environment. Critical elements in ensuring the sustainability of green open spaces include community involvement. Stakeholder involvement is crucial in designing and implementing the TOD concept to achieve the goals of sustainable urban development in Surabaya.
ABSTRAK
Pembangunan kota berkelanjutan memerlukan perhatian serius terhadap hubungan antara transportasi perkotaan dan ruang terbuka hijau. Konsep Transit-Oriented Development (TOD) telah muncul sebagai pendekatan yang efektif untuk mengintegrasikan hal tersebut. Kota Surabaya menghadapi tantangan dalam mengatasi masalah transportasi dan menjaga keberlanjutan ruang terbuka hijau. Penelitian ini dilakukan untuk melakukan kajian dengan menggunakan konsep TOD, hubungan antara transportasi perkotaan dan ruang terbuka hijau di Surabaya. Penelitian kualitatif dilakukan dengan ditunjang oleh data sekunder yang tersedia. Hasil analisis penelitian memperlihatkan bahwa gagasan TOD dapat meningkatkan hubungan antara transportasi perkotaan dan kawasan terbuka hijau. Pengurangan penggunaan kendaraan pribadi dapat membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan meningkatkan aksesibilitas ke ruang terbuka hijau, melalui integrasi angkutan umum yang lebih baik dengan lingkungan setempat. Elemen kunci dalam memastikan kelangsungan kawasan terbuka hijau adalah keterlibatan masyarakat. Dalam upaya pemenuhan tujuan pembangunan kota berkelanjutan di Surabaya, dibutuhkan keterlibatan para pemangku kepentingan dalam perancangan dan implementasi konsep TOD.