ANALISIS SISTEM DISTRIBUSI PERGERAKAN KOMODITAS PERIKANAN DI WILAYAH NUSA TENGGARA BARAT
Keywords:
commodity, distribution, fishery, transportation, West Nusa Tenggara, distribusi, komoditas, perikanan, transportasi, Nusa Tenggara BaratAbstract
In the era of globalization and rapid population growth, the demand for fishery products continues to increase. With its vast and diverse marine waters, Indonesia offers abundant potential fisheries resources. One region in Indonesia characterized by extensive coastlines and a fertile marine ecosystem is the West Nusa Tenggara Province (NTB). This research analyzes commodity movement in the fishery sector based on internal zone commodities in NTB. The study employs various analyses for the transportation balance model based on regional internal zone commodity product production, considering factors that influence the process. The research results indicate two optimal land transportation routes with the shortest total distance. Route 1 (Central Lombok-West Lombok-Mataram City-East Lombok-Central Lombok) was identified using the nearest neighbor method, and Route 2 (Sumbawa-West Sumbawa-Dompu-Bima-Sumbawa) was determined using the nearest insertion method.
ABSTRAK
Di era globalisasi dan pertumbuhan populasi yang cepat, permintaan produk perikanan terus meningkat. Indonesia memiliki wilayah perairan yang luas dan beragam, yang menawarkan potensi sumber daya perikanan yang melimpah. Salah satu wilayah Indonesia yang memiliki pesisir luas dan kondisi ekosistem laut yang subur adalah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan analisis pergerakan komoditas, untuk sektor komoditas ikan berbasis zona internal di NTB. Penelitian ini menggunakan beberapa analisis untuk model keseimbangan pergerakan transportasi barang berdasarkan produksi komoditas produk bangkitan zona internal regional, dengan menimbang faktor apa saja yang mempengaruhi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 2 rute moda darat untuk rute pengiriman paling optimal dengan total jarak terkecil. Rute-rute tersebut adalah rute 1 (Lombok Tengah–Lombok Barat-Kota Mataram-Lombok Timur-Lombok Tengah) dengan menggunakan metode nearest neighbor, dan rute 2 (Sumbawa-Sumbawa Barat-Dompu-Bima-Sumbawa), dengan menggunakan metode nearest insertion.