Analisis Gelombang Kejut pada Perlintasan Sebidang Kereta Api di Jam Sibuk (Studi Kasus: Perlintasan Sebidang Jalan Sunda, Kota Bandung)
DOI:
https://doi.org/10.26593/jtrans.v24i2.8985.179-189Keywords:
persilangan sebidang, arus, kecepatan, kerapatan, tundaan, antrian, gelombang kejutAbstract
Penelitian ini menganalisis tundaan dan antrean yang terjadi di lokasi perlintasan kereta api Jalan Sunda di Kota Bandung. Pengambilan data dilakukan pada dua lokasi pengamatan yang berbeda. Data pada lokasi pengamatan 1 dilakukan selama 12 jam ditujukan untuk membangun hubungan arus, kecepatan, dan kerapatan. Sementara pengamatan 2 ditujukan untuk menganalisis antrean dan tundaan pada jam puncak. Hubungan antara arus, kecepatan, dan kerapatan dibangun menggunakan model Greenshields, Greenberg, dan Underwood, kemudian dipilih model yang terbaik. Model terbaik yang terpilih adalah model Greenshields. Dari model ini didapatkan nilai kecepatan arus bebas sebesar 51,1 km/jam dan nilai kerapatan macet sebesar
79,2 smp/km. Analisis tundaan dan antrean menggunakan metode gelombang kejut. Saat kondisi pintu perlintasan tertutup, hasil tundaan terbesar 159,7 detik dan antrean terbesar 82,3 smp/lajur pada interval waktu penutupan 16:05:30 – 16:08:23. Sementara itu, saat kondisi pintu perlintasan terbuka, hasil tundaan rata-rata sebesar 2,4 detik.