ANALISIS KEANDALAN PENGGUNAAN CONCRETE LEVEL CROSSING UNTUK LALU LINTAS PADA PERLINTASAN SEBIDANG JPL 317 LINTAS LAMONGAN-BABAT
DOI:
https://doi.org/10.26593/jtrans.v24i2.8986.%25pKeywords:
Perlintasan Sebidang, Finite Elemen Method, Ansys, Masa Layan, Deformasi, level crossing, Concrete Level Crossing, service life, deformationAbstract
JPL 317 Lamongan menggunakan rel bekas yang dipasang secara terbalik dalam perlintasannya, hal ini berisiko terjadinya kecelakaan. Solusi alternatifnya adalah penggunaan Concrete Level Crossing produk PT WIKA Beton yang disesuaikan dengan desain kondisi lengkung di JPL 317. Analisis diperhitungkan dengan Finite Element Method (FEM) menggunakan aplikasi Ansys. Perhitungan passing tonage sebesar 13,342 juta ton/tahun arah hilir dan hulu, sedangkan jalan raya sebesar 154,18 juta ton/tahun. . Evaluasi SK Dirjen Hubdat 550/2005 menemukan beberapa parameter yang perlu perbaikan, termasuk gradien yang melebihi 2%, lebar perlintasan yang melebihi 7 meter per lajur, dan sudut perpotongan jalan rel kurang dari 90⁰. Mempertimbangkan beban yang diterima dan penyesuaian desain pelat beton, hasil analisis menunjukkan nilai deformasi maksimum pada pelat S1 sebesar 1,0403 mm, pelat S2 0,20457 mm, dan pelat P 0,010677 mm. Masa layan pelat beton S1 diperkirakan mengalami cracking pada 56,987 tahun, pelat S2 15,720 tahun, dan pelat P 130 hari.