ANALISIS DAMPAK KEMACETAN LALU LINTAS TERHADAP PEMBOROSAN BAHAN BAKAR MINYAK (STUDI KASUS: JALAN PROF. DR. HAMKA, PADANG)
DOI:
https://doi.org/10.26593/jtrans.v24i3.9187.219-229Keywords:
Kemacetan, Bahan Bakar Minyak, Derajat Kejenuhan , Lalu Lintas, Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI), Congestion, Fuel, Degree of Saturation, TrafficAbstract
Banyaknya bus yang mencari penumpang di Jalan Prof. Dr. Hamka mengakibatkan kemacetan dibeberapa ruas jalan. Kemacetan menyebabkan kerugian bagi masyarakat, terutama dalam bentuk pemborosan Bahan Bakar Minyak (BBM). Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pemborosan BBM dan nilai derajat kejenuhan di Jalan Prof. Dr. Hamka untuk mengetahui hubungan derajat kejenuhan dengan pemborosan BBM. Penelitian ini bersifat kuantitatif. Penelitian dimulai dengan survei geometrik, survei jumlah kendaraan, survei kecepatan, dan survei hambatan samping. Selanjutnya, data survei diolah berdasarkan Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (2023) untuk menentukan volume lalu lintas, hambatan samping, kecepatan arus bebas, kapasitas, dan derajat kejenuhan. Pemborosan BBM dihitung menggunakan persamaan dari Departemen Pekerjaan Umum Indonesia (2005). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemborosan BBM tertinggi terjadi pada hari Minggu, arah Utara – Selatan sebesar 364,83 liter/kilometer pada pukul 17.00 – 18.00, dengan nilai derajat kejenuhan sebesar 1,34. Terdapat korelasi kuat antara derajat kejenuhan dengan pemborosan BBM, dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,673.