AKSESIBILITAS DAN PENGARUHNYA TERHADAP PEMBANGUNAN DI PERDESAAN: KONSEP MODEL SUSTAINABLE ACCESSIBILITY PADA KAWASAN PERDESAAN DI PROPINSI SULAWESI TENGGARA
DOI:
https://doi.org/10.26593/jtrans.v4i2.1775.%25pAbstract
Abstrak
Secara spasial, selama ini pembangunan infrastruktur masih terfokus di kawasan perkotaan, masih sedikit perhatian pembangunan ditujukan pada daerah-daerah perdesaan yang berimplikasi pada tidak meratanya hasil-hasil pembangunan dinikmati oleh segenap masyarakat, dan terjadi kesenjangan kualitas hidup masyarakat, baik dalam level desa-kota secara makro, maupun dalam level perdesaan yang dibedakan berdasarkan tingkat aksesibilitasnya secara mikro. Penelitian ini dilakukan untuk melihat lebih jelas bagaimana kesejangan pembangunan yang terjadi pada level mikro,serta menganalisis hubungan antara peningkatan aksesibilitas dengan peningkatan pembangunan.
Pada penelitian ini akan dikaitkan antara karakteristik aksesibilitas pada kawasan perdesaan dengan variabel-variabel pembangunan, income perkapita, mobilitas, kepadatan penduduk, dan kepadatan aktivitas, sehingga masing-masing variabel tersebut dapat dimodelkan dan diuji taraf signifikansinya pada tingkat signifikansi a = 5%, serta diujikan dalam suatu blok persamaan simultan dengan menggunakan analisis regresi, dan metode penyelesaian persamaan simultan dengan sistem iterasi Gauss-Seidel. Sampel terdiri dari tiga buah kecamatan (Kecamatan Tinanggea, Kecamatan Poleang Timur, dan Kecamatan Watubangga), dan dari masing-masing kecamatan tersebut dipilih tiga buah desa, sehingga total sampel desa sebanyak sembilan buah desa, dari sembilan desa tersebut dipilih secara acak masing-masing 40 buah rumah tangga (total rumah tangga sebanyak 360 buah, dan sampel individu sebanyak 984 orang responden).
Beberapa hasil dan kesimpulan penting yang diperoleh dari penelitian ini adalah: peningkatan yang terjadi pada variabel aksesibilitas mengakibatkan peningkatan yang cukup signifikan pada variabel-variabel independen lainnya seperti pembangunan, income, mobilitas, kepadatan penduduk, dan kepadatan aktivitas. Peningkatan pembangunan, peningkatan pendapatan perkapita masyarakat, perbaikan mobilitas, dan peningkatan aksesibilitas pada suatu lokasi menjadi daya tarik bagi migran untuk datang beraktivitas maupun tinggal pada lokasi tersebut, sehingga kepadatan penduduk juga akan semakin tinggi. Lokasi dengan akses yang lebih baik cenderung mempunyai kepadatan penduduk yang lebih tinggi. Desa dengan akses baik hingga sedang memiliki partisipasi dan peranan wanita yang lebih baik dari aspek pekerjaan, pendidikan dan pendapatan jika dibandingkan dengan desa berakses jelek.
Kata-kata kunci: aksesibilitas, mobilitas, urbanisasi, kemiskinan, perdesaan