Menggali Potensi Kesejarahan TAHURA (Taman Hutan Raya) Ir. H Djuanda dalam Pengembangan Arsitektur Kawasan Pariwisata yang berbasis pada Eco-culture Kasus Studi : Curug Dago
Abstract
Tahura Ir. H Djuanda merupakan kawasan penting di kota Bandung yang memiliki multifungsi. Fungsi utama Tahura pada saat ini sebagai area konservasi alam yang dapat menimbulkan dampak positip bagi perkembangan kota Bandung. Dalam rangka mendukung Pariwisata di Kota Bandung ke depan Tahura memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan, khususnya mendukung pariwisata yang berbasis pada Eco-Culture. Potensi penting yang akan dikembangkan dalam desain adalah Curug Dago sebagai bagian dari Tahura. Curug Dago sebagai kawasan bersejarah ternyata tidak memiliki sarana yang memadai khususnya dalam pengembangan wisata alam dan budaya. Pengembangan gagasan Eco-Culture tidak dapat dilepaskan pada aspek kesejarahan suatu tempat. Curug Dago memiliki nilai kesejarahan yang kuat bagi kota Bandung. Oleh karena itu untuk mendukung Pariwisata yang berbasis pada Eco-Culture diperlukan penggalian potensi-potensinya, khususnya yang berkaitan dengan pengembangan aspek kesejarahan. Diharapkan melalui kajian ini akan didapatkan model pengembangan kesejarahan yang dapat diterapkan dalam wujud fisik yakni berupa arsitektur kawasan pariwisata di Curug Dago. Arsitektur dapat menjadi salah satu pendorong terjadinya perubahan, baik menyangkut fisik kawasan maupun aspek sosial masyarakat seperti perilaku-budaya, dsb. Dengan demikian kajian ini akan dapat mendukung pembangunan di Kota Bandung menuju kota yang humanis dan livable serta didukung oleh kreativitas masyarakatnya. Hal ini diharapkan juga berdampak positif bagi peningkatan pendapatan masyarakat di sekitar curug ini.Downloads
Issue
Section
Articles