TINGKAT KENYAMANAN THERMAL DAN PENCAHAYAAN PADA UNIT RUSUN SARIJADI, BANDUNG DAN RUSUNAWA CIGUGUR TENGAH, CIMAHI (TERHADAP BUKAAN, BENTUK, DAN KONFIGURASI MASSA)

Authors

  • Fransisca Sugiarto Mahasiswi S1 Jurusan Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan

Abstract

Abstract 

The practice of low cost multi-storey housings for the middle-to-low-income society is, in reality, much more preoccupied by the budget/economical concerns rather than its health aspects, amenities conditions, and the occupants' health and safety. 

Yet the amenities condition is actually linked closely to the visual comfort (lighting) and thermal provisions (heating/cooling). 

As a popular low cost multi-storey housing, Sarijadi Bandung and Cigugur Tengah, Cimahi, is actually have good credits in visual and thermal comfort. These were obtained through geometric, mass configuration and opening plans. 

The geometric and mass configuration as were in Cigugur Tengah Multi-storey Housing, Cimahi, creates comfort conditions (visual and thermal) in this building. The geometric and mass configuration creates positive and negative pressure areas that support the opening plans (windows). Besides, geometric and mass configuration could also create units which position creates natural ventilation and natural lighting into all building corners anytime of the day. 

Opening plan will also define the visual and thermal comfort of a room. It is related to its orientation, dimension, and window types. Windows have to be designed in order to gain maximum natural lighting and natural ventilation, whilst considering the comfort of the building occupants. 

Besides opening plans, geometric and mass configuration, the behaviour and the habits of the occupants, site conditions, and amount of the occupants also influence the level of occupational comforts in the low cost multi-storey housing. 

 

Key Words: visual and thermal comfort, geometric, mass configuration 

 

Abstrak 

Pemenuhan kebutuhan perumahan bagi MBR lebih difokuskan pada persyaratan ekonomis tanpa mengedepankan persyaratan kesehatan, kenyamanan, keselamatan dan kemudahan. Persyaratan kenyamanan rumah susun sangat terkait dengan kenyamanan visual (pencahayaan) dan thermal (penghawaan) dari unit Rusun itu sendiri. 

Sebagai rusun yang cukup diminati, Rusun Sarijadi, Bandung dan  Rusunawa Cigugur Tengah, tentunya memiliki tingkat kenyamanan visual (pencahayaan) dan kenyamanan thermal (penghawaan) yang cukup baik. Kenyamanan tersebut dapat dicapai melalui bentuk dan konfigurasi massa serta rancangan bukaan. 

Bentuk dan konfigurasi massa seperti pada Rusunawa Cigugur, Tengah akan lebih menunjang untuk kenyamanan unit rusun (visual dan thermal). Karena bentuk dan konfigurasi tersebut, akan menciptakan daerah bertekanan positif dan negatif yang cukup menunjang desain bukaan. Selain itu, bentuk dan konfigurasi tersebut juga akan menciptakan unit-unit dengan letak/posisi yang dapat memasukkan angin dan cahaya alami ke seluruh sudut bangunan setiap saat.  

Rancangan bukaan juga akan sangat menentukan kenyamanan thermal serta visual suatu ruangan. Rancangan bukaan yang dimaksud, terkait dengan letak/posisi bukaan, dimensi bukaan dan jenis bukaan. Desain bukaan harus dibuat sedemikian rupa untuk dapat memanfaatkan pencahayaan dan penghawaan alami dengan tetap mempertimbangkan kenyamanan pengguna ruangan tersebut.  

Selain desain bukaan dan bentuk massa, perilaku dan kebiasaan penghuni, keadaan lingkungan sekitar serta jumlah penghuni unit rusun, juga akan mempengaruhi tingkat kenyamanan suatu unit hunian rumah susun.  

 

Kata Kunci: kenyamanan termal dan pencahayaan, bentuk, konfigurasi massa  

Published

2008-12-31

Issue

Section

Articles