KAJIAN RUANG TERBUKA DAN MASSA BANGUNAN APARTEMEN MARINA SEBAGAI BANGUNAN DI KAWASAN TEPI LAUT

Authors

  • Fransisca Gunawan Alumna S1 Jurusan Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan
  • Alvin Alvin Mahasiswa S1 Jurusan Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan

Abstract

Abstract

The demand of housing supply in North Jakarta increases in each years, therefore made BPL Pluit must do the reclamation of North Jakarta shore area to be prepared as housing area. Through the vertical housing concept to respond the housing demand, the developer tries to speculate with the condition of north Jakarta area and built Marina apartment in seashore.

As an apartment in seashore, the developer tries to use waterfront concept for building design that so far has been used in advanced country such as Japan and America. This article made to analyze wheter or not the Marina apartment is an waterfront building as its concept. The study enclose the open space ordering and also building mass concept that next will be compared with the literature about some design criterias and elements that must be watched in apartment planning and waterfront concept.

A building can be said as a waterfront building not only from the location in seashore but also the optimal using from the sea area and orientation of the sea around it. After the analysis progress, we can say that Marina apartment is not a building with waterfront concept because there is no optimal using of the sea around it that represent an important element in waterfront concept building.

Abstrak

Tuntutan penyediaan permukiman di kawasan Jakarta Utara semakin meningkat setiap tahunnya sehingga menyebabkan pihak BPL Pluit harus melakukan reklamasi wilayah pantai Utara Jakarta untuk dikembangkan menjadi area permukiman. Dengan menerapkan konsep hunian vertikal untuk menjawab kebutuhan akan permukiman, maka pihak pengembang mencoba berspekulasi dengan kondisi yang ada di Jakarta Utara dengan mendirikan sebuah apartemen di tepi laut, yaitu apartemen Marina.

Sebagai apartemen yang berlokasi di tepi laut, pihak pengembang mencoba menerapkan konsep desain bangunan waterfront yang selama ini sudah banyak digunakan di berbagai negara maju seperti Jepang dan Amerika. Tulisan ini dibuat untuk mengkaji apakah apartemen Marina sesuai dengan konsep desain bangunan waterfront. Pengkajian meliputi tatanan ruang terbuka serta desain massa bangunan yang kemudian dibandingkan dengan literatur mengenai berbagai kriteria desain dan elemen-elemen yang pertu diperhatikan dalam perencanaan apartemen serta konsep waterfront.

Sebuah bangunan dapat dinyatakan sebagai bangunan waterfront bukan hanya berdasarkan lokasinya yang berada di tepi laut, tetapi adanya pemanfaatan optimal dan orientasi dari perairan itu sendiri. Setelah melalui proses analisa, dapat disimpulkan bahwa apartemen Marina temyata bukan merupakan bangunan yang menggunakan konsep waterfront dikarenakan tidak mengoptimalkan pemanfaatan laut di sekitamya dimana hal tersebut merupakan elemen utama dalam sebuah konsep bangunan waterfront.

Downloads

Published

2008-07-01

Issue

Section

Articles