KORELASI PERMENPERA NO.7/PERMEN/M/2007 TERHADAP KRTERIA PEMBANGUNAN RUSUNAMI GADING NIAS DAN RUSUNAMI PULO GEBANG
Abstract
Abstract
The government regulation concerning the development of the high-rise flat building was the important factor that must be paid attention to in designing a high-rise flat building. However the factor that must be paid attention to in designed not only was based on the government regulation but also from the flat (apartment) development criteria.
This study analyzed the correlation between Permenpera No.7/FERMEN/M/2007 towards the development criteria of the high-rise flat that were divided into three parts, which are the standard of planning apartment, the public's criteria and the specific criteria of designing apartment.
The aim of the implementation of this analysis was to know the correlation that emerged between both of them, also the consequences of this correlation. So as to be able to show the condition that could support the achievement of the stipulation of Permenpera No.7/PERMEN/M/2007 in the development of the high-rise flat.
The approach that was carried out to analyze this correlation was with did cross-check between Permenpera and the development criteria of the high-rise flat which is connected towards the application to the building.
Based on the analysis to the object of the study which are Rusunami Gading Nias and Rusunami Pulo Gebang, it was found that most development criteria rusun was fulfilled. However the selling price stipulation that was dismissed by Permenpera that is Rp 4 million per square metre of floor area was still not fulfilled. And the conclusion is that there is a correlation between Permenpera No. 7/PERMEN/M/2007 and the development criterion of the high-rise flat, but for several cases, it still has a discontinuity around both of them. This result the unfulfilment of the provisions of the selling price that was dismissed by Permenpera No. 7/PERMEN/M/2007.
Key Words: government regulation, development criteria, high-rise flat
Abstrak
Peraturan pemerintah mengenai pembangunan rumah susun merupakan faktor penting yang harus diperhatikan dalam mendesain sebuah bangunan rumah susun. Namun faktor yang harus diperhatikan dalam mendesain bukan hanya berdasarkan peraturan pemerintah saja tetapi juga dari kriteria pembangunan rusun yang ada.
Studi ini menganalisa korelasi antara Permenpera No.7/PERMEN/M/2007 terhadap kriteria pembangunan rumah susun pada Rusunami Gading Nias dan Rusunami Pulo Gebang yang terbagi atas standar perencanaan rusun, kriteria umum dan kriteria khusus pembangunan rusun.
Tujuan dilakukannya analisa ini adalah untuk mengetahui korelasi yang timbul antara keduanya, juga konsekuensi atas korelasi tersebut. Sehingga dapat memunculkan persyaratan kondisi yang dapat menunjang tercapainya ketetapan Permenpera No.7/PERMEN/M/2007 dalam pembangunan rumah susun.
Pendekatan yang dilakukan untuk menganalisa korelasi tersebut adalah dengan melakukan cross-check antara Permenpera dengan kriteria pembangunan rumah susun dikaitkan terhadap penerapannya pada bangunan rusunami.
Berdasarkan analisa pada obyek studi Rusunami Gading Nias dan Rusunami Pulo Gebang, ditemukan bahwa sebagian besar kriteria pembangunan rusun telah terpenuhi. Namun ketetapan harga jual yang dikeluarkan oleh Permenpera yaitu Rp 4 juta per meter persegi lantai masih belum terpenuhi. Dan dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat korelasi antara Permenpera No.7/PERMEN/M/2007 dengan kriteria pembangunan rumah susun, namun untuk beberapa kasus, masih terdapat ketidaksinambungan diantara keduanya. Hal ini mengakibatkan tidak dapat terpenuhinya ketentuan harga jual yang dikeluarkan oleh Permenpera No.7/PERMEN/M/2007.
Kata kunci: peraturan pemerintah, kriteria pembangunan, rusunami