PANDANGAN FILOSOFIS TIONGHOA MEMANDANG MATI BAGAIKAN HIDUP

Authors

  • Ardian Cangianto

DOI:

https://doi.org/10.26593/ecf.v0i2.1997.%25p

Abstract

Jalan untuk keluar dari lingkaran kematian dan kehidupan adalah dengan pencerahan. Zen buddhisme maupun Taoisme dan Ruisme mengenal konsep pencerahan. “Langit selalu bergerak membangun, seorang junzi ( manusia sejati ) tiada henti memperbaik diri” ada dalam kitab Yijing, jadi sebagai manusia yang hidup harus selalu memperbaiki diri demi  kebaikan alam semesta ini. Tidak perlu berpikir jauh apa yang terjadi setelah mati, jalani saja hidup ini. Agana mengajarkan kebenaran dan kebenaran itu harus dilaksanakan setiap hari. Ini yang  menyamakan semua agama. Tapi asal muasal, tujuan hidup dan kemana pergi setelah mati itu yang berbedabeda. Inilah yang membedakan konsep-konsep agama. Demikian juga berbagai budaya dan mitos yang bernarasi tentang manusia selalu berbeda-beda.

Downloads

Published

2016-05-30