HATI SENANG WALAUPUN TAK PUNYA UANG

Penulis

  • Dudung Abdurrahman Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Bandung

DOI:

https://doi.org/10.26593/ecf.v0i1.1975.%25p

Abstrak

Dalam dunia modern uang bukanlah sekedar sarana transaksi atau alat tukar. Lebih dari itu ia adalah infrastruktur berbagai differensiasi sosial dan salah satu unsur pokok yang membentuk - atau memanipulasi- gambaran dunia (worldview). Uang memang berperan melebihi fungsi ekonominya saja. Pada lapisan lebih dalam ia sekaligus merepresentasikan spirit dasar modernitas: rasionalitas, kalkulabilitas dan impersonalitas.

Bila dalam dunia kuno realitas dipahami dan dikelola berdasarkan imajinasi dan rasa, dan masyarakat lantas dihayati sebagai paguyuban dengan kohesi sosial yang erat, dalam era modern realitas dipahami melalui kalkulasi rasional dan abstraksi, dan masyarakat terpecah ke dalam bermacam differensiasi sosial, yang ditandai dengan uang sebagai ukuran kuantitatif pembedanya.  Dari sisi ini uang adalah salah satu faktor yang melahirkan pergeseran mendasar dari Gemeinschaft ke Gesellschaft, dari pola relasi estetik ke pragmatik, kerangka pandang kualitatif ke kuantitatif,  sistem yang personal ke impersonal. Akibatnya di dunia modern orientasi nilai dan faktor penentu utama  adalah profit, akumulasi kapital, dan kekayaan material. Segala nilai lain hanya penting sejauh mendukung hal-hal tersebut. 

##submission.downloads##

Diterbitkan

2016-05-30

Terbitan

Bagian

Articles