PEMBENTUKAN DAN IMPLEMENTASI AFCTA DIPANDANG DENGAN PERSPEKTIF KRITIKAL TEORI

Penulis

  • P. Y Nur Indro Jurusan Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Katolik Parahyangan, Bandung

Abstrak

ASEAN – China Free Trade Area dibentuk berdasarkan berbagai kepentingan nasional negara-negara angota ASEAN serta China.  Negara-negara ASEAN terutama karena usaha untuk mengatasi dan keinginan untuk tidak terjerembab lagi ke dalam krisis moneter 1997-1998. Dalam hal ini China dilihat ASEAN sebagai negara yang mulai membuka diri dan memiliki berbagai produk yang dibutuhkan negara-negara anggotanya dengan harga cukup murah. Di lain pihak China melihat bahwa negara-negara ASEAN memiliki bahan baku bagi kebutuhan industrinya. Selain itu negara-negara ASEAN dipandang China sebagai pasar yang mampu menerima produk-produknya.

 

Sebagai sebuah kerja sama, ASEAN Free Trade Area masuk dalam bahasan ilmu Hubungan Internasional, sehingga dapat dipahami berdasarkan perspektif-perspektif yang ada dalam ilmu tersebut. Dalam penelitian ini, pembentukan dan implementasi ASEAN Free Trade Area dipahami/dipandang dengan menggunakan perspektif Critical Theory. Dalam hal ini, terutama pemikiran Critical Theory yang sesuai dengan Jurgen Habermas, Robert Cox, Andrew Linklater dan Ken Booth.

 

Pembentukan dan implementasi ASEAN-Free Trade Area, dalam pandangan Critical Theory, terutama merupakan rasio Instrumental. Padahal negara dibangun pada intinya untuk memenuhi kepentingan rakyatnya. Tetapi regulasi yang muncul dalam kerjasama tersebut, hanya ditentukan oleh ngara tanpa keikutsertaan rakyatnya.  Selain itu bangunan kerjasama ASEAN dengan China ini bersifat semu karena terdapat permasalahan Laut China Selatan dan Kepulauan Spratley. Dengan demikian kesepakatan yang muncul tidak didasarkan pada dialog emansipatoris seperti pandangan Critical Theory. Dengan membangun ACFTA negara-negara ASEAN mampu membuka diri terhadap  kerangka pasar bebas. Namun keterbukaan diri yang tanpa persiapan untuk menerima aktor-aktor yang lain memberi ancaman bagi negara-negara ASEAN. MNC mulai masuk ke negara-negara ASEAN karena keterbukaan tersebut dan mulai membuat internasionalisasi produk.

##submission.downloads##

Terbitan

Bagian

Articles