PENYUSUNAN JARINGAN JALAN KOTA SEBAGAI STRATEGI MENGATASI KEMISKINAN KOTA
DOI:
https://doi.org/10.26593/jtrans.v5i2.1790.%25pAbstrak
Abstrak
Kemiskinan merupakan masalah pembangunan di berbagai bidang yang ditandai oleh pengangguran, keterbelakangan, dan keterpurukan. Masalah kemiskinan sangat erat kaitannya dengan tingkat kesejahteraan, yang dapat diukur melalui sejauhmana masyarakat memiliki akses untuk mendapatkan kebutuhan yang diperlukan. Akses secara fundamental dapat diperbaiki melalui 2 cara yang bersifat saling melengkapi, yaitu: (1) meletakkan secara tepat berbagai fasilitas dan pelayanan dasar yang dibutuhkan masyarakat (intervensi non transportasi) dan (2) memperbaiki mobilitas masyarakat sehingga dapat melakukan perjalanan dengan lehih cepat, murah, nyaman, dan aman (intervensi transportasi). Dengan demikian pendekatan transportasi merupakan salah satu strategi untuk mengatasi kemiskinan perkotaan. Kajian ini dilakukan terhadap kota-kota dengan karakteristik kota besar dan kota sedang. Kota Besar diwakili oleh Kota Surabaya dan Kota Medan, sedangkan kota sedang diwakili oleh Kota Banjarmasin. Kajian yang dilakukan mencakup kajian literatur terhadap konsep-konsep kemiskinan perkotaan serta kajian lapangan terhadap kondisi penduduk miskin dan tingkat aksesibilitas terhadap fasilitas ekonomi, sosial, dan pemerintahan. Jumlah sampel untuk penelitian ini adalah sebanyak 50 Kepala Keluarga untuk masing-masing kota, yang diambil pada kantong-kantong kemiskinan yang diidentifikasi melalui pengolahan data sekunder dari Data Potensi Desa BPS. Analisis data dilakukan dengan analisis regresi untuk mendapatkan hubungan antara tingkat kesejahteraan sebagai variabel tergantung dengan jarak sebagai variabel bebas. Hasil kajian menunjukkan bahwa pada kota besar, penyusunan jaringan jalan seharusnya lebih diprioritaskan pada aspek-aspek aksesibilitas penduduk miskin terhadap pencapaian fasilitas pertokoan/warung, pasar dan tempat kerja. Hal ini mengindikasikan bahwa pengembangan jaringan jalan dalam mengatasi kemiskinan di kota besar harus lebih diutamakan pada pemenuhan kebutuhan dasar hidup, yaitu aktivitas ekonomi. Pada kota sedang, penyusunan jaringan jalan seharusnya lebih diprioritaskan pada aspek aksesibilitas penduduk miskin terhadap fasilitas pemerintahan, tempat pendidikan, dan tempat kerja. Hal ini mengindikasikan bahwa pengembangan jaringan jalan dalam mengatasi kemiskinan di kota sedang harus lebih diutamakan pada pemenuhan kebutuhan pemerintahan, pendidikan, dan ekonomi.
Kata-kata kunci: kemiskinan perkotaan, jaringan jalan kota, strategi mengatasi kemiskinan.