PENANGANAN PERMASALAHAN LALULINTAS DI KOTA PEKALONGAN DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM EMME/2
DOI:
https://doi.org/10.26593/jtrans.v7i1.1813.%25pAbstrak
Abstrak
Program EMME/2 (equilibre multimodal, multimodal equilibrium) merupakan program pemodelan jaringan jalan yang sangat flexibel digunakan untuk implementasi dan aplikasi dalam perencanaan dan manajemen lalulintas perkotaan maupun regional, dilengkapi dengan fungsi dan atribut untuk memberikan perilaku tertentu pada jaringan jalan. Penelitian ini mencoba melakukan kajian mengenai penanganan permasalahan lalulintas di Kota Pekalongan terhadap permasalahan lalulintas yang ada, melalui skenario simulasi pemecahan masalah dengan pemodelan lalulintas dengan menggunakan Program EMME/2. Penanganan dilakukan dengan lima skenario, yaitu skenario pengaturan sudut parkir di tepi jalan (on street parking), skenario pengaturan arus lalulintas jalan satu arah, skenario pelebaran jalan, skenario pembuatan jalan lingkar utara, dan skenario pembuatan jalan lingkar selatan. Hasil pemodelan kondisi sekarang (existing) menunjukkan bahwa ruas jalan yang bermasalah dengan tingkat rasio V/C lebih besar dari 0,85 terjadi pada Jln. Gajahmada, Jln. Urip Sumoharjo, Jln. Merdeka, Jln. Pemuda, Jln. KH. Mas Mansyur, Jln. Sudirman, Jln. Setia Budi, Jln. Dr. Sutomo, Jln. Hayam Wuruk, Jln. Hasanudin, Jln. Sultan Agung, Jln. Manggis, Jln. Nusantara, Jln. Seruni, Jln. Jlamprang, dan Jln. Dharma Bakti. Hasil pemodelan skenario pengaturan sudut parkir dari 45° menjadi 0° akan menurunkan rasio V/C dan meningkatkan kecepatan perjalanan pada ruas jalan yang diatur, tetapi berdampak terhadap penurunan kinerja jalan lain, yaitu Jln. KH. Mas Mansyur, Jln. Urip Sumoharjo, Jln. Seruni, Jln. Jlamprang, Jln. Sudirman, Jln. Dharma Bhakti, Jln. Dr. Sutomo dan Jln. Pemuda. Skenario pengaturan jalan satu arah juga akan menaikkan kinerja jalan terhadap ruas jalan yang diatur, tetapi berdampak terhadap penurunan kinerja ruas jalan lain, yaitu Jln. KH. Mas Mansyur, Jln. Jend. Sudirman, Jln. Urip Sumoharjo, Jln. Gajahmada, Jln. Dr. Setia Budi, Jln. Seruni, Jln. Jlamprang, dan Jln. Dharma Bhakti. Skenario pelebaran jalan akan menaikkan kapasitas jalan sehingga terjadi penurunan rasio V/C pada ruas jalan yang dilakukan pelebaran, tetapi berdampak terhadap ruas jalan lain, yaitu di Jln. Nusantara, Jln. Merdeka, dan Jln. Argopuro dengan rasio V/C ratio lebih besar dari 0,85. Skenario pembuatan jalan lingkar selatan lebih baik daripada pembuatan jalan lingkar utara namun demikian pembuatan kedua jalan lingkar tersebut akan mengurangi permasalahan lalulintas pada ruas jalan nasional (Pantura).
Kata-kata kunci : Permasalahan lalulintas, Program EMME/2, Skenario penanganan permasalahan lalu-lintas.