PERUBAHAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN DI JALAN TOL PROF. SEDYATMO DAN RUAS JORR S-E1 AKIBAT BERFUNGSINYA RUAS JORR W2

Penulis

  • Evi Oktafiana
  • Nahry .

DOI:

https://doi.org/10.26593/jtrans.v17i3.2862.%25p

Abstrak

Abstract

 

This study is aimed to analyze the Vehicle Operational Cost due to the functioning of JORR W2 segment (Ulujami-Kebon Jeruk) in July 2014, and to analyze the VOC with and without the operation of JORR W2 segment on the JORR S-E1 segment and Prof. Sedyatmo toll road. Variables used in this study are International Roughness Index, speed, and traffic volume. The Vehicle Operational Cost is calculated using the method developed by the Ministry of Public Works in 2005. The result shows that before JORR W2 was operated, the traffic volume from Pluit to Pluit IC was bigger than the one from Ulujami to Cikunir, while it was in contrary after the JORR W2 was operated. Before and after JORR W2 was operated, i.e from 2012 to 2016, the of JORR S-E1segment were higher than the ones of Prof. Sedyatmo toll road with the increase trend on Vehicle Operational Cost of both segments. As JORR W2 was operated, the Vehicle Operational Cost of JORR S-E1 became bigger than if it was not operated, but it was in contrary for Prof. Sedyatmo toll road.

 

Keywords: vehicle operating cost, toll road, International Roughness Index, traffic speed, traffic volume

 

 

Abstrak

 

Penelitian ini bertujuan menganalisis Biaya Operasional Kendaraan akibat berfungsinya segmen JORR W2 (Ulujami-Kebon Jeruk) pada Juli 2014, dan menganalisis Biaya Operasional Kendaraan dengan dan tanpa beroperasinya segmen JORR W2 pada ruas JORR S-E1 dan Jalan Tol Prof. Sedyatmo. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah International Roughness Index, kecepatan, dan volume lalu lintas. Metode penelitian dilakukan dengan pengumpulan data variabel kemudian menghitung Biaya Operasional Kendaraan dengan metode yang telah dikembangkan oleh Departemen Pekerjaan Umum tahun 2005. Berdasarkan analisis, sebelum dioperasikan JORR W2 volume lalu lintas dari Pluit ke Pluit IC lebih besar daripada dari Ulujami ke Cikunir, sedangkan sesudah dioperasikan terjadi sebaliknya. Adapun pada saat sebelum dan sesudah JORR W2 dioperasikan, Biaya Operasional Kendaraan pada ruas JORR S-E1 lebih besar daripada ruas Tol Prof. Sedyatmo dengan trend naik untuk Biaya Operasional Kendaraan di kedua ruas ini. Pembukaan JORR W2 mengakibatkan Biaya Operasional Kendaraan di JORR S-E1 lebih tinggi dibandingkan dengan bila segmen tersebut tidak dibuka, namun sebaliknya yang terjadi pada Jalan Tol Prof. Sedyatmo.

 

Kata-kata kunci: biaya operasional kendaraan, jalan tol, International Roughness Index, kecepatan lalu lintas, volume lalu lintas

##submission.downloads##

Terbitan

Bagian

Articles