MODEL PEMILIHAN BANDARA ANTARA ADISUTJIPTO DAN YOGYAKARTA INTERNASIONAL AIRPORT BERDASARKAN DATA STATED PREFERENCE
DOI:
https://doi.org/10.26593/jtrans.v23i2.7356.71%20-%2082Kata Kunci:
air travellers, airport choice, multi-airport region, stated preference, binomial logit, pelaku perjalanan udara, pemilihan bandara, wilayah multi bandaraAbstrak
The Special Region of Yogyakarta is served by two airports: Adisutjipto (JOG) and Yogyakarta International Airport (YIA). For flights to Jakarta, air travellers can depart from both airports. This study presents a model of airport choice behaviour by air travellers in the Yogyakarta multi-airport region in order to analyze the factors that influence airport choice and to find out the probability of airport choice. Using a stated preference method, a face-to-face survey was conducted on 420 respondents who had made on the Yogyakarta-Jakarta route air trip within the past year. The SP survey uses a binary choice set, with 24 scenarios. In each scenario, the respondents are faced with a choice between the Adisutjipto (JOG)–Halim Perdanakusuma (HLP) and Yogyakarta International Airport (YIA)–Soekarno Hatta (CGK) flight routes. The variables tested are airfares, flight frequency, access time, egress time, access cost, egress cost, modes of access with rail services, check-in queue time, baggage claim time, and inertia. By using the binomial logit model, the results show that airfare, flight frequency, access time, egress costs, and inertia variables affect the airport choice behaviour. The inertia variable is only used in the utility function of Adisutjipto Airport (JOG). Scenarios 1 give almost the equal probability values, with a YIA probability of 48.9% and a JOG of 51.1%.
ABSTRAK
Daerah Istimewa Yogyakarta dilayani oleh dua bandara, yaitu Adisutjipto (JOG) dan Yogyakarta International Airport (YIA). Pelaku perjalanan dapat berangkat dari kedua bandara tersebut untuk menuju Jakarta. Penelitian ini menyajikan pemodelan perilaku pemilihan bandara oleh pelaku perjalanan udara di wilayah multi bandara Yogyakarta untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan bandara dan mengetahui probabilitas pemilihan bandara. Dengan metode stated preference, survei tatap muka dilakukan terhadap 420 responden yang telah melakukan perjalanan udara rute Yogyakarta–Jakarta dalam satu tahun terakhir. Survei SP menggunakan pilihan biner dengan 24 skenario. Dalam setiap skenario, responden dihadapkan pada pilihan antara rute penerbangan melalui Adisutjipto (JOG)–Halim Perdanakusuma (HLP) dan Yogyakarta International Airport (YIA)–Soekarno Hatta (CGK). Variabel yang diuji adalah tarif penerbangan, frekuensi penerbangan, waktu akses, waktu egress, biaya akses, biaya egress, moda akses dengan layanan kereta api, waktu antrian check-in, waktu pengambilan bagasi dan inersia. Dengan menggunakan model binomial logit, hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel tarif penerbangan, frekuensi penerbangan, waktu akses, biaya egress dan inersia mempengaruhi perilaku pemilihan bandara. Variabel inersia hanya digunakan pada fungsi utilitas Adisutjipto (JOG). Probabilitas yang memiliki nilai hampir seimbang terdapat pada skenario 1 dengan probabilitas YIA sebesar 48,9% dan JOG sebesar 51,1%.