DESYMPHONICA VERITATE : THE CASE FOR PLURALISM IN A RELATIVISTIC ENVIRONMENT
Main Article Content
Abstract
Artikel ini memertimbangkan kembali relativisme moral
dalam hubungannya dengan pluralitas kebudayaan dan
posisi-posisi filosofis. Mengingat bahwa umumnya
Hukum Hume dipakai sebagai dasar epistemologis bagi
relativisme, maka pada “pars destruens” diajukan kritik atas
Hukum Hume yang memerlihatkan bahwa nalar manusia
dapat melampaui penginderaan. Relativisme sebagai
kondisi dasar bagi masyarakat pluralistik dan demokratis
dikritik juga sebagai tidak benar. Sedang pada “pars
construens” diajukan peran filsafat Katolik dalam dunia
'glokal' kini sebagai ditandai pencarian 'kebenaran publik'
warta Kristiani, sejenis bentuk baru “teologi natural
(filosofis)”.
dalam hubungannya dengan pluralitas kebudayaan dan
posisi-posisi filosofis. Mengingat bahwa umumnya
Hukum Hume dipakai sebagai dasar epistemologis bagi
relativisme, maka pada “pars destruens” diajukan kritik atas
Hukum Hume yang memerlihatkan bahwa nalar manusia
dapat melampaui penginderaan. Relativisme sebagai
kondisi dasar bagi masyarakat pluralistik dan demokratis
dikritik juga sebagai tidak benar. Sedang pada “pars
construens” diajukan peran filsafat Katolik dalam dunia
'glokal' kini sebagai ditandai pencarian 'kebenaran publik'
warta Kristiani, sejenis bentuk baru “teologi natural
(filosofis)”.
Article Details
Issue
Section
Articles
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
MELINTAS applies the Creative Commons Attribution (CC BY NC) license to articles and other works we publish. If you submit your paper for publication by MELINTAS, you agree to have the CC BY NC license applied to your work.