PAUL RICOEUR AND THE TRANSLATION-INTERPRETATION OF CULTURES
Main Article Content
Abstract
Dengan mengelola gagasan Ricoeur tentang ‘Hermeneutics of Self ‘ artikel ini membahas kesadaran tentang pluralitas budaya dan bahasa yang makin nyata. Dalam situasi itu komunikasi makna menuntut ‘penerjemahan’ serentak kewajiban ‘berdukacita’. Dalam kerangka itu identitas bukan lagi soal ‘batas’ melainkan soal interaksi. Identitas mesti dilihat sebagai sesuatu yang tak pernah final, ber-evolusi dalam saling penerjemahan antar bahasa dan budaya. Penerjemahan adalah pertaruhan yang diwarnai ‘dukacita’ sebab penerjemahan identitas kita oleh pihak lain (eksternal) maupun oleh diri sendiri (internal) selalu hanya sampai pada ‘ekuivalensi tanpa adekuasi’, dan kesenjangan itu tak kan pernah teratasi.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
MELINTAS applies the Creative Commons Attribution (CC BY NC) license to articles and other works we publish. If you submit your paper for publication by MELINTAS, you agree to have the CC BY NC license applied to your work.