OF BORDERS, DEATH, AND FOOTPRINTS

Main Article Content

Goenawan Mohamad

Abstract

Artikel ini memperbincangkan ambiguitas dan instabilitas makna 'batas' dan 'identitas'. Batas, yang awalnya adalah metafora dari paradigma ruang dalam rangka menetapkan dan mengatur perbedaan, akhirnya cenderung menjadi
cerita pembekuan dan pemisahan. Melalui telaah atas beberapa novel dan pemikiran filsafat mutakhir, dibahaslah batas dan identitas sebagai permanensi mental yang justru menimbulkan alienasi, juga sebagai kerinduan yang tak pernah terpenuhi dan sebagai pergumulan hegemoni. Lantas pada penghujung artikel ini identitas dilihat bukan sebagai garis pembatas akhir, melainkan sebagai garis depan yang senantiasa terbuka pada kemungkinan baru.

Article Details

Section
Articles