THE PRIMACY OF THE STATE IN THE STUDY OF GLOBAL POLITICS: An Epistemological Debate
Main Article Content
Abstract
Penelitian kepustakaan ini bertujuan untuk menjelaskan perdebatan epistemologis dalam studi politik global tentang peranan negara di tengah arus globalisasi yang semakin cepat. Kaum liberalis atau pluralis mengklaim bahwa negara sudah kehilangan pengaruhnya dalam politik global dibandingkan dengan actor-aktor lain seperti perusahaan multinasional (MNCs), lembaga-lembaga internasional dan organisasi civil
society global. Penganut realisme dan neo-realisme tetap mempertahankan premis dasar mereka bahwa negara tetap merupakan actor yang menentukan perkembangan politik global. Untuk menjelaskan perdebatan epistemologis di atas ringkasan dari laporan penelitian ini difokuskan pada perkembangan ekonomi politik global, perang melawan
terorisme global dan kemunculan organisasi civil society dalam hubungan internasional. Apapun hasil akhir dari perdebatan ini, satu hal yang dibutuhkan Indonesia adalah meningkatkan kapasitas kelembagaan negara untuk memperjuangkan martabat bangsa.
society global. Penganut realisme dan neo-realisme tetap mempertahankan premis dasar mereka bahwa negara tetap merupakan actor yang menentukan perkembangan politik global. Untuk menjelaskan perdebatan epistemologis di atas ringkasan dari laporan penelitian ini difokuskan pada perkembangan ekonomi politik global, perang melawan
terorisme global dan kemunculan organisasi civil society dalam hubungan internasional. Apapun hasil akhir dari perdebatan ini, satu hal yang dibutuhkan Indonesia adalah meningkatkan kapasitas kelembagaan negara untuk memperjuangkan martabat bangsa.
Article Details
Issue
Section
Articles
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
MELINTAS applies the Creative Commons Attribution (CC BY NC) license to articles and other works we publish. If you submit your paper for publication by MELINTAS, you agree to have the CC BY NC license applied to your work.