KOMPARASI PENGGUNAAN MATERIAL BAMBU DALAM STRUKTUR ‘FORM-ACTIVE’ DAN ‘SEMI-FORM-ACTIVE’ PADA BANGUNAN LENGKUNG BENTANG LEBAR

Authors

  • Anastasia Maurina Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan, Bandung
  • Wulani Enggar Sari Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan, Bandung
  • Janice Krisanti Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan, Bandung
  • Jati Adhisaksana Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan, Bandung

Abstract

Bambu merupakan material lokal yang memiliki banyak potensi. Di Indonesia, bambu sudah dikenal sebagai salah satu material konstruksi bangunan. Bambu memiliki nilai ekologis yang baik. Bambu juga memiliki properti mekanikal yang baik. Teknologi seputar bambu mulai berkembang, seperti munculnya joint-joint bambu yang menambah kekuatan bambu. Teknologi pengawetan bambu mulai berkembang, sehingga bambu dapat dijadikan material konstruksi yang lebih permanen. Material yang ringan namun memiliki kekuatan yang tinggi, bambu berpotensi dijadikan material struktur untuk bangunan bentang lebar. Selain itu, karakter yang fleksibel (mudah dibentuk), berpotensi untuk bentuk-bentuk lengkung (bentuk yang cukup sulit dicapai dengan material konstruksi lainnya).

Pada bangunan bentang lebar seringkali struktur sebagai arsitektur, dimana bentuk struktural adalah bentuk arsitekturalnya. Sehingga, seorang perancang (arsitek) sangat perlu memahami karakteristik material dan prinsip-prinsip perancangan strukturnya. Pemilihan tipe struktur ‘form-active’ dan ‘semi-form-active’ pada bangunan lengkung bentang besar akan berpengaruh pada bentuk arsitektural, bentuk struktural dan properti material bambu itu sendiri.

Di Indonesia, aplikasi bambu sebagai struktur pada bangunan lengkung berbentang lebar mulai muncul di dekade terakhir ini, contohnya adalah Green School – Bali, Puri Ahimsa – Bali, dan Obi Campus – Jatiluhur (bangunan tersebut akan menjadi objek studi pada penelitian ini).

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi & komparatif yang dianalisa secara kualitatif. Metode yang digunakan adalah studi literatur dan observasi multi - objek studi. Penelitian ini memperlihatkan korelasi kausal-komparasi antara bentuk arsitektural, bentuk struktural dan properti material bambu dalam perancangan bangunan lengkung bentang besar yang mengaplikasikan struktur ‘form-active’ dan ‘semi-form-active’. Pengambilan keputusan mengenai bentuk struktural dalam perancangan akan berdampak pada bentuk arsitektural dan properti material bambu yang digunakan. Oleh sebab itu perancang/arsitek harus memiliki pengetahuan yang cukup baik mengenai bentuk struktural dan properti material ketika proses merancang bentuk arsitekturalnya. Hal ini bermanfaat untuk mengembangkan keilmuan mengenai bambu sebagai struktur bangunan lengkung berbentang besar lebar.

Kata kunci:
form active, semi form active, bambu, lengkung, struktur bentang lebar

Downloads

Issue

Section

Articles