PENERAPAN TEKNOLOGI PENGEMASAN VAKUM UNTUK PENGAWETAN PRODUK PINDANG IKAN DESA CUKANGGENTENG

Authors

  • Ariestya Arlene Arbita Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Parahyangan, Bandung
  • Jenny Novianti M. Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Parahyangan, Bandung
  • Katherine Katherine Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Parahyangan, Bandung
  • Hans Kristianto Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Parahyangan, Bandung
  • Budi Husodo Bisowarno Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Parahyangan, Bandung

Abstract

ABSTRAK
Program Studi Teknik Kimia sudah mempunyai hubungan baik dengan masyarakat Desa Cukanggenteng yang terletak di Ciwidey, Kabupaten Bandung, melalui pengabdian pelatihan pembuatan pupuk pada tahun 2014, penanaman pohon lindung dan pemasangan filter air skala rumah pada tahun 2015. Desa ini memproduksi pindang ikan sebagai penghasilan tambahan. Berbagai jenis pindang yang dihasilkan di antaranya pindang mojang, pindang bandeng dan pindang ikan mas. Produk pindang ikan yang dihasilkan dijajakan secara berkeliling dan dapat terjual habis setiap harinya. Masalah yang dihadapi adalah produk pindang ikan relatif tidak tahan lama, sehingga pemasarannya terbatas.
Pemindangan ikan sendiri sebetulnya sudah merupakan suatu upaya pengawetan. Akan tetapi tanpa pengemasan yang baik, produk pindang ikan akan cenderung mudah rusak dan tidak tahan lama. Tujuan dari pengabdian ini adalah menerapkan teknologi pengemasan vakum untuk memperpanjang umur simpan produk pindang ikan, dan juga memperkenalkan GMP kepada masyarakat, sehingga produk yang dihasilkan dapat tahan lama.
Kegiatan pengabdian yang akan dilakukan dibagi menjadi dua tahap, yaitu uji coba skala lab dan sosialisasi kepada masyarakat. Uji coba skala lab bertujuan untuk mengetahui kondisi yang tepat untuk pengemasan vakum, serta melihat pengaruh pengemasan terhadap umur simpan produk, sehingga tanggal kadaluarsa produk dapat diketahui. Tahap sosialisasi bertujuan untuk menjelaskan cara pengemasan yang dilakukan, serta memperkenalkan GMP. Sosialisasi akan dilanjutkan dengan evaluasi sebanyak 3 kali yang bertujuan untuk memantau seberapa jauh penerapan teknologi tersebut dan melihat kendala yang dialami oleh masyarakat. Pada tahap selanjutnya, pengembangan produk melalui pengemasan tersebut diharapkan dapat meningkatkan penjualan dan pendapatan masyarakat.

Downloads

Published

2016-11-24

Issue

Section

Articles