KUAT LENTUR DAN RIGIDITAS BALOK DAN LANTAI PAPAN KAYU LAMINASI SILANG DENGAN PEREKAT
Abstract
Indonesia adalah negara dengan hutan yang sangat potensial sumber bahan kayu yangmenjadi salah satu pilihan material untuk bangunan. Berkurangnya luas hutan karena
penebangan hutan liar menyebabkan pada beberapa saat menjadikan pasokan kayu
berkurang. Saat ini telah dikembangkan hutan tanaman industri dengan tanaman pohon
kayu cepat tumbuh, seperti albasia, sengon, akasia dan pohon cepat tumbuh lainnya.
Kelemahan dari kayu cepat tumbuh adalah berat jenis dan kekuatan yang relatif cukup
rendah. Karena dipanen pada saat berumur relatif muda, yaitu 6-10 tahun sehingga kayu
cepat tumbuh ini mempunyai dimensi yang tidak terlalu besar. Kayu albasia pada umumnya
diperoleh berupa papan kayu. Perkembangan kayu rekayasa saat ini sangat pesat untuk
mendapatkan dimensi maupun kekuatan yang lebih besar. Telah banyak dikenal kayu
rekayasa seperti glulam, laminated veneer lumber dan perkembangan terkini, cross
laminated lumber. Dalam penelitian in terdiri dari dua elemen struktur yaitu balok dan pelat
lantai. Balok dan lantai kayu pabrikasi yang terbuat dari papan kayu laminasi silang diuji
kuat lenturnya dengan third point static loading. Benda uji dibuat dari papan-papan kayu
Albasia yang termasuk jenis kayu cepat tumbuh, yang disusun secara bersilangan tegaklurus
seratnya dan direkatkan antara lapisan dengan menggunakan perekat PvAc.
Sejumlah tiga buah benda uji balok kayu terdiri dari lima lapis papan-papan kayu yang
disusun secara bersilangan tegaklurus seratnya. Tebal dan lebar papan adalah 18 mm x 170
mm. Dimensi total benda uji lebar x tinggi x panjang adalah 90 mm x 340 mm x 1800 mm.
Dari hasil uji kekakuan dan kuat lentur, balok tersebut dianalisis rigiditasnya dan hasilnya
dipresentasikan dalam makalah ini.
Enam buah papan lantai kayu laminasi silang terdiri dari 3 lapis papan-papan kayu yang
disusun secara bersilangan tegaklurus seratnya. Variasi benda uji terdiri dari pelat lantai
dengan lapisan tengah penuh dan tidak kontinu. Dimensi total benda uji adalah 54 mm x
540 mm x 1260 mm. Faktor rijiditas dianalisis dan dipresentasikan dalam laporan ini.
Keruntuhan yang terjadi bersifat daktail dan beban batasnya jauh lebih besar dari beban
proporsional, hal ini menunjukkan adanya faktor keamanan yang cukup. Prediksi untuk
beban hidup merata untuk berbagai panjang bentang juga diberikan.
Downloads
Issue
Section
Articles