PEMBUATAN MASTERPLAN LINGKUNGAN GUA MARIA BUKIT KANADA RANGKASBITUNG

Penulis

  • Nancy Yusnita Nugroho Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan, Bandung
  • Yenny Gunawan Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan, Bandung
  • Franseno Pujianto Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan, Bandung
  • Anastasia Maurina Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan, Bandung
  • Irma Subagio Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan, Bandung
  • Santoso Sukangto Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan, Bandung
  • Anthony Anthony Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan, Bandung
  • Vanni Vanni Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan, Bandung
  • Paramitha Paramitha Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan, Bandung

Abstrak

Gua Maria Bukit Kanada yang terletak di kota Rangkasbitung provinsi Banten adalah salah satu tempat ziarah umat Katolik yang berada di bawah naungan Paroki Santa Maria Tak Bernoda, Keuskupan Bogor. Gua Maria ini dibangun pada tahun 1988 oleh umat dengan dukungan dari
Kongregasi Suster-suster Fransiskan Sukabumi. Gua Maria ini lalu diberkati oleh Uskup Bogor Mgr. Ign. Harsono, Pr. Gua ini merupakan tempat ziarah pertama di tanah Banten.
Seiring dengan berjalannya waktu, Gua Maria ini telah menginjak umur 25 tahun. Paroki Santa Maria Tak Bernoda – Rangkasbitung, Banten merasa perlu untuk menata ulang kawasan ini, sekaligus membuatkan masterplan dalam rangka pengembangan kawasan ziarah dan salah satu pusat kegiatan keagamaan di Rangkasbitung seiring dengan peningkatan kebutuhan untuk pelayanan umat di Rangkasbitung. Atas permintaan pihak paroki melalui Pastor Paroki, Unpar menugaskan tim pengabdian masyarakat untuk merespon dan membantu kebutuhan tersebut.
Tim pembuatan Materplan Lingkungan Gua Maria Bukit Kanada telah ditugaskan untuk membuat desain materplan sesuai dengan kondisi eksisting tapak yang ada berdasarkan survei lapangan dan juga sesuai dengan kebutuhan ruang baik sebagai pendukung kegiatan Gua Maria
maupun sebagai pendukung kegiatan Paroki setempat. Analisis terhadap potensi tapak dan kebutuhan akan fungsi telah dilakukan selama proses pengembangan desain agar desain masterplan yang dihasilkan sesuai untuk kebutuhan umat namun tetap sesuai dengan lingkungan
fisik dan budaya masyarakat setempat.
Proses pembuatan masterplan dibagi menjadi 3 tahap (secara garis besar), yaitu : pengumpulan data dan analisa awal (November-Desember 2013), pembuatan konsep & masterplan serta pembuatan gambar penataan rinci untuk area Gua Maria (detail), dan terakhir adalah pengembangan desain masterplan (jika diperlukan). Kegiatan ini telah menghasilkan usulan konsep penataan area Gua Maria berupa 2 alternatif desain, sesuai permintaan pihak Paroki. Hasil rancangan telah dipresentasikan kepada Uskup Bogor menjelang akhir tahun 2014,
dan tim dimohon untuk melanjutkan rancangan dengan mengerucutkan menjadi satu rancangan berdasarkan masukan-masukan yang telah diberikan.

##submission.downloads##

Terbitan

Bagian

Articles