IDENTIFIKASI KEBUTUHAN AWAL AKAN SISTEM PENDUKUNG KOMUNIKASI SOSIAL UNTUK PENDUDUK LANJUT USIA (ELDERLY) DI INDONESIA
Abstrak
Belakangan ini, fenomena penuaan populasi (aging population) telah melanda di negara-‐negara berkembang seiring dengan meningkatnya usia harapan hidup penduduk dan jumlah penduduk lanjut usia (elderly). Indonesia pun tidak luput mengalami fenomena tersebut, melihat proporsi jumlah penduduk lanjut usia dari total jumlah penduduk Indonesia yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Salah satu implikasi yang cukup penting dari fenomena tersebut adalah peningkatan rasio ketergantungan lanjut usia (old-‐age dependency ratio). Ketergantungan lanjut usia terhadap orang lain cenderung meningkatkan kebutuhan orang lanjut usia untuk bersosialisasi. Di samping itu, waktu yang tersedia untuk bersosialisasi pun relatif menjadi lebih banyak dibandingkan ketika mereka masih belum menginjak usia lanjut. Namun ironisnya banyak orang lanjut usia yang cenderung mengalami masalah kesepian (loneliness).
Dalam rangka memfasilitasi aktivitas sosial lansia yang lebih efektif dan efisien, dibutuhkan adanya suatu media komunikasi sosial yang lebih sesuai dengan kebutuhan, pola hidup serta kemampuan fisik dan kognitif mereka. Penelitian ini melihat permasalahan tersebut dari sisi pandang perancangan produk dan teknologi komunikasi dengan mengidentifikasi kebutuhan awal dan menghasilkan konsep desain suatu sistem pendukung komunikasi sosial untuk penduduk lanjut usia di Indonesia.
Dua langkah utama yang dilakukan untuk mencapai tujuan penelitian ini adalah melakukan survei melalui wawancara dengan 40 orang lansia yang berdomisili di 3 kota besar di Indonesia yaitu Bandung, Jakarta dan Surabaya, serta menyelenggarakan suatu design workshop. Dari hasil survei diperoleh beberapa kebutuhan awal akan sistem pendukung komunikasi sosial untuk lansia, antara lain perlu dirancang suatu sistem yang memungkinkan komunikasi yang rutin dan mudah, memudahkan penggunaan media komunikasi dengan teknologi masa kini, dan menggunakan media komunikasi yang ergonomis. Berangkat dari persona dan scenario yang disusun berdasarkan kebutuhan-‐ kebutuhan tersebut, dilaksanakan suatu design workshop yang diikuti 10 orang mahasiswa yang menghasilkan 5 konsep desain yaitu FamilyTab, L-‐Pad, Just Write it Down, CerKom dan Fairy Tale Phone sebagai alternatif konsep sistem pendukung komunikasi sosial untuk lansia.